Oleh : Ketua DPD Parindra Sumut, Hormat Sitinjak
Kebebasan berpendapat dimuka umum dilindungi oleh Undang Undang dan diharapkan harus dapat sejalan dengan tata cara berpendapat yang diatur dalam aturan tersebut. Jangan menimbulkan hal yang berdampak perpecahan, terutama di Propinsi Sumatera Utara (Sumut) yang memiliki berbagai macam agama dan suku, hidup rukun dan damai pula.
Sumatera Utara saat ini merupakan salah satu Propinsi yang sudah kondusif dengan pergulatan Politik yang ada di masing-masing daerah Kota dan Kabupaten. Harapannya akan selalu lebih Kondusif lagi ketika menjelang Pilpres dan Pileg tahun ini. Sumut jangan dirusakdengan isu tagar-tagar yang tidak perlu.
Dalam hal ini, DPD Parindra (Pergerakan Pelajar Indonesia Raya) Sumut dan DPC Pospera (Posko Perjuangan Rakyat) Medan, sudah melihat dan sepakat, siapa pun Presidennya tetap ingin mejabat dengan situasi aman dan damai. Parindra DPD Sumut bersama Pospera DPC Medan dengan tegas menyerukan demikian.
Ketua DPC Pospera menyebutkan “Hari Ini isu Agama perlahan mulai berkurang, namun hoax hoax masih bertebaran di dunia maya. Inilah pentingnya kita mengedukasikan ke masyarakat bahwa politik itu dinasmis. Yang iyanya masyarakat saat ini baper sehingga gampang diadu domba hanya karena pebedaan pandangan Politik”.
Penulis yang kini menjabat Ketua DPD Parindra Sumut juga menyerukan: ”Jangan hanya karena Perpolitikan yang ditunggangi oleh beberapa oknum yang kurang terima akan kinerja lawan politiknya, lakukan cara-cara kotor hingga dapat menimbulkan perpecahan di Sumut. Hal itu harus di cegah sedini mungkin”.
#2019GantiPresiden, sarat kepentingan Pilpres dari kekuasaan yang ingin mengalihkan isu kekuasaan itu. #2019GantiPresiden adalah bentuk gerakan politik yang masif yang dilakukan sekelompok orang atau masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Kabinet Pemerintahan Joko Widodo dan permasalahan semakin besar yang diperkeruh juga oleh kelompok Oposisi yang ingin mengalihkan kekuasaan saat ini.
Kiranya pada Perjuangan Pilkada, Pileg, dan Pilpres 2019 ini, jangan pula ada gesekan yang bisa memecah belah persatuan bangsa. Tidak terjebak. Siapapun Presiden kita adalah warga negara dan masyarakat Indonesia.
Dan untuk Pendidikan Politik saat ini, diharapkan harus bisa memberikan hal positif dan dapat memberikan kedewasaan yang berguna bagi daerah khususnya Sumatera Utara. Hindarkan bahasa propokatif yang dapat memecah belah. Terjadi kisruh hanya karena ulah hastag yang tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kesatuan dan persatuan bangsa itu dalah hal yang terpenting. Itu harapan kita bersama, harapan masyarakat Sumut untuk tidak mudah terprovokasi dari pernyataan yang dapat membuat kisruh dan memecah kedaulatan Sumut. Masyarakat SUMUT dapat bersama menjaga kedamaian pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pileg, cerminan kondisi negara dan bangsa Indonesia menjadi Negara aman dan damai selalu dan selamanya.