Medan, PostKeadilan – Pasca bentrokan di sejumlah daerah, Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si angkat bicara.
Martuani mengatakan bentrokan yang terjadi di Belawan dan antara dua desa di Tapanuli Selatan (Tapsel) disebabkan oleh permasalahan sepele yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak remaja.
Seperti yang terjadi di Belawan dilakukan oleh sekelompok pemuda Lorong Pancur dan Pemuda Gudang Arang yang bentrok akibat saling mengejek hingga terjadi aksi saling balas.
Sedangkan bentrokan yang terjadi di Tapsel akibat ditegur saat bermain senapan angin. Tidak terima atas teguran tersebut sehingga menimbulkan pertengkaran antara dua desa.
“Akibat bentrokan di Kec. Batang Angkola Tapsel, 1 unit rumah dan 1 unit sepeda motor terbakar. Hingga saat ini sudah ada 17 orang yang ditetapkan menjadi tersangka pengeroyokan. 7 diantaranya telah ditahan di Mapolres Tapsel,” beber Kapolda Sumut, Senin (01/06/2020) di Mapolda Sumut.
Sementara itu, tersangka bentrokan di Kec. Angkota Timur masih dalam penyelidikan
Jenderal bintang dua ini menyesalkan kejadian-kejadian tersebut.
Pihaknyapun akan terus berupaya meredam aksi-aksi serupa terjadi kembali dengan mengaktifkan patroli skala besar dibantu dengan perkuatan dari unsur TNI. Hal ini juga diikuti dengan pelaksanakan kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang dilakukan oleh Polsek-Polsek jajaran untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang remaja yang mengarah kepada perbuatan pidana yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban
Menurut Martuani, peran keluarga dan orang tua juga sangat diperlukan dalam membentuk pribadi anak-anak untuk memberikan pendidikan dirumah dan memantau anak-anak yang memasuki usia remaja agar mereka tidak salah pergaulan dan masuk kedalam kelompok-kelompok yang salah serta menggunakan narkotika ataupun minuman keras
“Secara umum Deli Serdang, Labuhan Batu, Langkat dan Medan menjadi tempat rawan aksi brutal. Saya sudah sampaikan kepada personel jajaran untuk mengaktifkan kembali perkuatan terpadu yaitu patroli skala besar dengan dibantu unsur TNI untuk mencegah aksi-aksi kenakalan remaja khususnya aksi geng motor,” ungkapnya.
Kapolda Sumut juga menegaskan akan merazia kendaraan sepeda motor seperti yang memiliki knalpot brong dan yang tidak sesuai dengan peruntukkan dan standart serta akan memberi sanksi bagi para pemilik kendaraan tersebut sampai mereka kembali mengganti knalpot kendaraannya seperti semula. (Herman/Cecep)