Bogor Poskeadilan Sistem PPDB menghasilkan beberapa kisah menarik terutama bagi orang tua yang bercita-cita tinggi pada masa depan dan menaruhkan harapan kepada anaknya.
Salah satu orang tua murid bernama Manullang mengaku hendak mendaftarkan anaknya yang berisinial OP ke salah satu SMP pilihan pada melalui PPDB. Dalam PPDB tersebut, berisinial Manullang mengaku anaknya mengambil jalur prestasi non-akademik karena putrinya merupakan penyanyi solo berprestasi tingkat Propinsi Jawa Barat.
Ia pun berharap sang anak dapat lolos masuk SMP favorit tersebut. Sayang, ia harus menelan kekecewaan karena sang anak tidak diterima akibat sedikitnya kuota yang disediakan pada jalur tersebut. Putri saya ini, sebenarnya tidak ada masalah dalam pengurusan pendaftaran PPDB-nya. Hanya saja kami sedikit kecewa dengan kuota pendaftaran jalur prestasi non-akademiknya,” tutur M kepada Postkeadilan senin 17 juli 2023.
Manullang menjelaskan kuota yang dapat diakses oleh siswa pada jalur prestasi non-akademik ini hanya 5 persen dari kuota penerimaan. Sedangkan sisanya adalah kuota melalui jalur nilai akademik.
“Kebetulan selain kuota jalur prestasi non-akademik tidak terlalu banyak, ternyata yang menentukan untuk diterima calon siswa dalam PPDB-nya berdasarkan prestasi akademiknya. Sayang saja kuota siswa baru berdasarkan nilai akademik ini lebih dominan,” ucap Manullang.
Manullang mengaku sangat kecewa karena baginya prestasi siswa tidak melulu hanya dilihat berdasarkan akademik nilai rapor saja.
Ia pun berharap agar pemerintah ke depannya lebih memerhatikan siswa yang memiliki prestasi non-akademik dengan menambah kuota penerimaan.
“Bagi saya prestasi itu kan juga dilihat lagi, peroleh prestasi itu tidak selalu harus hadir di sisi akademik sebagai penentu utama. Semua anak masing-masing memiliki kelebihannya, saya berharap ke depannya untuk kuota penerimaan jalur prestasi non-akademik untuk diperbanyak,” ucap Manullang.