Bandung Postkeadilan – Beberapa sumber air baku di mata air seperti sungai, danau, dan gunung yang akan disalurkan untuk kebutuhan masyarakat harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Pertama, Perumda Tirta Raharja menyimpan air di Intake Building atau biasa disebut Unit Penyimpana Air (UPA) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pertama air dari sumbernya. Intake Building ini dilengkapi dengan Screen Bar yang berfungsi menyaring benda asing yang ada di dalam air.
Dikutip dari laman Instagram @Perumdatirtaraharja, tahapan dan proses perjalanan air dari Perumda Tirta Raharja air minum hingga mencapai setiap rumah (pelanggan). Secara umum air minum Tirta Raharja menggunakan Instalasi Pengelolaan Air dalam tiga bagian yaitu Fisika, Kimia dan Biologi.
Supervisor Humas Air Minum Perumda Tirta Raharja Harry Faizal mengatakan, setelah melewati Intake, selanjutnya air akan dialirkan ke tangki besar sebelum dialirkan ke Instalasi Pengelolaan Air (IPA).
“Instalasi Pengelolaan Air terdapat beberapa bagian dalam pengelolaannya yang membuat air menjadi layak untuk digunakan. Awal tahapanya, yang pertama dari Koagulasi, lalu Flokulasi dan Sedimentasi, selanjutnya Filtrasi hingga sampai tahap Disinfeksi,” ujarnya, Jumat. (3/11/2023).
“Setelah air selesai dikelola dari IPA, kemudian air akan dimasukan ke tempat penampungan sementara di dalam reservoir sebelum didistribusikan ke rumah dan bangunan,” imbuhnya.
Menurut Harry, agar lebih hemat biaya, air yang dialirkan menggunakan pipa HDPE dan pipa PVC serta pemeliharaan dan pembangunan juga pengoperasian WTP maka harus dibangun di area yang cukup tinggi.
“Seperti di bukit atau gunung, sehingga dapat menghemat penggunaan pompa air karena dapat dialirkan dengan cara gravitasi,” tutupnya.(*)
