Bekasi, PostKeadilan – Bertahun-tahun pembangunan proyek Pasar Keranji tak kunjung kelar alias mangkrak, NCW (Nasional Corruption Watch) minta pemerintah kota (Pemkot) Bekasi ambil sikap tegas. Pasalnya, tidak ada progres sama sekali dari pihak PT ABB yang menenangkan tender proyek pembangunan tersebut.
Ironinya lagi, Bos PT ABB inisial IH sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Reskrim Polres Metro Kota Bekasi atas aduan salah satu warga Pasar Keranji yang merasa ditipu IH (Baca: Terlapor Dugaan Penipu Para Pedagang Pasar Keranji ditetapkan tersangka, kenapa tidak ditahan?). Kendati demikian, lagi-lagi pihak Pemkot Bekasi tetap beri kesempatan kepada PT ABB untuk menyelesaikan permasalahan dan melanjutkan pembangunan Pasar Keranji.
“Saya sudah sampaikan ke pak Pj Walikota tentang permasalahan itu. Kami sudah evaluasi dan sedang menunggu hasil audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Robert Siagian di hadapan Sekjen DPP NCW, M. Rechan Riski R, S.Ds dan Ketua NCW Bekasi Raya, Herman PS S.Pd serta jajarannya diruang kerja Robert, Selasa (7/5/2024) siang.
Rechan, panggilan akrab Sekjen DPP NCW mempertanyakan apa alasan ditunda dan terkesan pihak Pemkot mengulur-ulur waktu menyoal dan atau mencari pengganti PT ABB yang ditenggarai sudah tidak mampu melanjutkan proyek pembangunan pasar Keranji.
“Bulan Desember tahun 2023, mereka (PT ABB) datang dan berjanji melunasi kewajiban Rp. 9,5 Milyar. Tapi mereka hanya beri Rp. 1 Milyar. Sisanya usai Pilpres katanya. Kami tunggu sampai sekarang, tak kunjung ada kabar. Tentu kita tidak akan mengeluarkan SPL yang diminta jika tidak melunasi kewajiban. Kesemuanya sudah saya laporkan ke Pj Walikota,” ungkap Robert.
Masih kata Robert, berterima kasih kepada rekan NCW yang sudah ikut mengawal persoalan ini.
“Kepada Ketua NCW Bekasi Raya sudah saya sampaikan. Bantu kami dengan mengawal permasalahan ini sampai tuntas,” imbuhnya.
Penjabaran Herman pada pertemuan, para pedagang masih menghormati Pemkot Bekasi, menghormati kinerja BPK RI dan BPK Propinsi.
“Pandangan kami pada untuk kelanjutan hasil rapat Pemkot dan PT ABB tanggal 18 Oktober 2023, menyarankan Tack Over Proyek Revitalisasi Pasar Keranji Baru itu. Apabila waktu yang yang sudah diberikan tidak ada progres, sebaiknya Pemkot Bekasi memutus PKS. Ini demi kemaslahatan para pedagang, Pemkot harus tegas dalam pengambilan keputusan. Jangan ditunda-tunda lagi,” tegas Herman yang diiyakan Robert hari itu.
Ditempat terpisah, beredar kabar adanya akusisi kepemimpinan PT ABB. Berulang awak media ini coba konfirmasi pihak PT ABB, hingga berita dilansir, belum ada yang bersedia beri klarifikasi. Bersambung… (Simare)