Jakarta, PostKeadilan – Ditenggarai terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), B. Sigit Yanuar Gunarto dinilai tidak becus dalam bekerja.
PNRI adalah BUMN yang sepatutnya dapat menjadi lebih baik dan mendapatkan profit sangat besar dari privilage semua barang cetakan Kementrian RI , bukan justru negatif Cash flow dan dilaporkan merugi.
Ini diungkapkan salah seorang orang tua dari pegawai PNRI yang Puterinya yang telah tahunan bekerja di PNRI, bekerja dengan SK sebagai pegawai tetap.
“Saya sebagai orang tua sangat menyesali tindakan PHK sedemikian tanpa alasan yang tepat untuk diterima pegawai yang di PHK. Akibat PHK begitu, saya melihat dan merasakan dampak psikologis ke Putri saya. Mungkin hal serupa juga dirasakan oleh teman-temannya sekitar 70 pegawai lebih yang tiba-tiba di PHK. Saya anggap tindakan seperti ini sebagai kezaliman. Penilaian saya ya Direktur PNRI sekarang tidak becus bekerja, tidak profesional, tidak perduli dengan kemanusiaan dan layak dikaji ulang oleh Menteri BUMN,” ujar orang tua itu enggan menyebut namanya untuk di publikasikan, Selasa (21/1/2024) siang.
Sebagai seorang tokoh masyarakat, bapak ini masih berharap putrinya dapat dipanggil kembali bekerja seperti sediakala.
“Mohon maaf, nama saya jangan dulu ditulis. Kita masih menginginkan agar ada solusi baik dari Menteri BUMN, pak Erick Thohir,” ungkap pria paruh baya itu.
Informasi dari dia, putrinya baru di PHK pimpinan PNRI. “Puteri saya di PHK di bulan Januari ini. Silahkan sama-sama kita menggali kebenaran mengapa terjadi PHK massal di Perusahaan milik BUMN itu,” tandasnya.
Maret 2023, karyawan PNRI yang tergabung dalam Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara RI (Sekar PNRI) pernah melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung PNRI.
Dikutip dari berita yang dilansir, Sekar PNRI sebut telah terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan manajemen perusahaan. Oleh sebab itu Karyawan PNRI lakukan aksi unjuk rasa.
Dalam aksi yang dilakukan, ……………….