Ferdi Tarigan Koordinator Aksi Unjuk Rasa damai saat di konfirmasi mengatakan ” Kami datang ke Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan melakukan unjuk rasa damai dengan tujuan untuk meminta perhatian dan keadilan hukum selama ini tanah kami di ambil untuk bendungan Lau Simeme mengapa sampai detik ini belum di bayar juga.
Kami manusia yang butuh makan dan ingin bertahan hidup , tanah yang diambil itu untuk kehidupan kami , warga yang selama demi mempertahankan untuk hidup yang bekerja bercocok tanam kini lokasi dan tanah kami di ambil dan tidak di bayar, bagaimana nasib kami nanti apa yang akan kami makan bila tidak ada lahan untuk kami tanami untuk bertahan hidup,
kami bukan binatang mengapa kehadiran kami di abaikan , dimana tanggungjawab pimpinan BWS yang harus bertanggung jawab, hari ke tiga kami unjuk rasa namun tidak bisa bertemu kepada yang bertanggung jawab dalam pembayaran tanah kami, kalau bukan ke BWS namun kemana lagi kami meminta pertanggungjawaban” jelasnya
Masih jelas Ferdi ” Tetapi kami tidak menyerah karena yang kami perjuangkan hak kami , tanah milik kami dan kami bukan pencuri atau perampok kami unjuk rasa damai ini benar-benar murni ingin hak kami di berikan dan meminta keadilan hukum karena tanah kami di ambil terkesan di rampok karena pihak-pihak terkait kami duga tidak bertanggung jawab,
kami akan tetap menindaklanjuti permasalahan kami ini kepada DPR RI dan Ke Bapak Presiden RI bapak Prabowo kami ingin hak kami dan meminta keadilan” tutupnya.
Hingga hari ke tiga hasil yang di dapat hanya sebuah kekecewaan mendalam, keputusan dan jawaban untuk pembayaran tanah yang di duga telah di rampok dan di gunakan untuk bendungan Lau Simeme tidak membuahkan yang di inginkan kecuali HARAPAN HAMPA tiada KEPASTIAN, diduga Pimpinan BWS beserta Oknum terkait adalah penjahat besar lebih besar dari Mafia . Mereka raja mafia penghisap darah warga masyarakat. ( **/tim)