MEDAN POSTKEADILAN Pada acara Akbar Ultah PDIP ke 50 pekan lalu, Megawati sempat membuat heboh kader PDIP senasional di JIExpo, Kemayoran, Jakarta kemaren. Megawati sengaja menunda pengumuman Ganjar sebagai Capres 2024.
“Inikan yang ditunggu tunggu, ibu akan mengumumkan?”, Kata Megawati dalam pidatonya. Sontak tepuk tangan dari Kader menghujani dan mendesak agar Megawati mengumumkan siapa Capres dari Partai PDIP.
Kata Megawati, “ya nanti dulu.Emang kalau kalian tepuk tangan saya langsung mengumumkan?” sembari tertawa.
Megawati sebagai Ketua Umum adalah manofpower hasil dari Kongres yang diberikan hak prerogatif untuk menentukan siapa Capres dan Cawapres dari PDIP tersebut. Sehingga kini, Megawati seolah olah enggan juga mengumumkan siapa Capres dan Cawapres yang bakal di usung partai PDIP tersebut.
Padahal sudah nyata, dari surveyelektabilitas Ganjar memimpin dari semua Capres yang sudah dideklarasikan partai lain. Termasuk Puan yang termasuk dalam daftar surveyelektabilitas Capres masih berada dibawah Ganjar.Puan maharani yang sudah pamor juga dikalangan masyarakat dikarenakan sempat menabur spanduk dan banner ukuran jumbo disejumlah ruas jalan di Nusantara ini. Sementara Ganjar hanya bermodalkan blusukan di daerah sudah dapat mendapat perhatian
Ganjar adalah sosok pintar, soleh, berintegritas dan cakap jadi pemimpin. Seharusnya PDIP bangga memiliki kader seperti Ganjar.
Puan maharani juga adalah kader yang bagus dan mempunyai jiwa kepemimpinan perempuan modern saat ini. Dimana Puan bisa mempin sebagai ketua DPRRI dimasa yang rata-rata para partai memiliki kader yang saling sikut menyikut. Puan maharani adalah satu satunya putri kesayangan yang mewarisi ilmu politik dari Megawati.
Jadi jelaslah, satu satunya alasan kenapa PDIP masih enggan mendeklarasikan Capresnya karena masih bimbang memilih antara Puan Maharani yang merupakan putri kesayangan Megawati atau Ganjar yang termasuk satu satunya kader terbaik yang bisa menjadi Capres di 2024.
Oleh :
Hormat Sitinjak
Ketua Solidaritas Kerabat Medan