Bantul, PostKeadilan – Baru setahun menjabat Kepala SMA Negeri 3 Bantul, Suwarsono S.Pd, M.Sc, MA, kepemimpinan Suwarsono patut diacungi jempol. SMAN 3 Bantul kini jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pantauan awak media ini, sekolah beralamat di Desa Gaten, Trirenggo Kab. Bantul tersebut tengah merenovasi, membangun Gedung Sekolahnya.
“Bersama rapat Komite dan Orang Tua Siswa, pembangunan menghabiskan dana sekitar Rp. 2,5 M (milyar). Sumber dana sebagian dari APBN tahun 2019, sisanya dari dana sharing komite,” urai Suwarsono di ruang kerjanya, Rabu (16/10/2019).
Hal sumbangan dari orang tua murid, pria yang baru setahun menjabat Kepala Sekolah sebut lakukan subsidi silang. “Ini pembangunan berbentuk swakelola. Kita sendiri yang langsung menangani dan bertanggungjawab. Hal rehab lain juga, kita tangani. Syukur nya, Komite Sekolah ikut membantu kita. Rencana pembangunan sekolah kan selalu kita adakan rapat. Biar transparan. Bagi siswa yang kurang mampu kita gratis kan. Tidak ada paksaan. Cukup bagi yang mampu saja. Maka kita subsidi silang jadinya,” beber guru bidang studi Biologi itu.
Warga sekolah sebut saat ini SMAN 3 Bantul termasuk sekolah favorit di wilayah Bantul. Terpantau dari peningkatan jumlah peserta didik baru di masa jabatan Suwarsono.
“Jumlah peserta didik baru meningkat tahun ini. Ada 240 siswa,” jelas Kepala Tata Usaha SMAN 3 Bantul, Bekti Ertina Kurniawati kepada PostKeadilan.
Menurut wanita berkerudung putih ini, tingkat minat warga di sekitar sekolah yang ingin menimba ilmu di sekolahnya semakin banyak.
“Kita punya keterbatasan daya tampung. Tahun ini kita hanya siap daya tampung 7 rombel untuk tahun ajaran baru 2019/2020. Ke depan mungkin akan bertambah. Nih kita kan lagi membangun,” ujarnya tersenyum ramah.
Kembali ke Suwarsono. Dirinya berniat peserta didik SMAN 3 BANTUL miliki prestasi. Tentunya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas sangat mendukung atas suksesnya para peserta didik dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Situasi dan kondisi saat ini sekolah kita masih banyak membutuhkan peningkatan bangunan infrastruktur. Seperti hal bangunan untuk ruang praktek, ruang Audio Visual dan sebagainya. Kita bersama komite sedang menggodoknya” ungkap Suharsono.
Namun demikian, Suharsono mengaku tetap optimis. “Kita tetap kan mengajukan ke pihak Pemda kita melalui Bupati, Gubernur dan Kementrian, semoga saja bisa terealisasi lagi agar kegiatan-kegiatan sekolah bisa berjalan lancar. Prestasi siswa saya yakin akan meningkat dengan lengkapnya sarana prasarana pengajaran,” harapnya.
Seperti diketahui, bahwa sumber dana yang bersumber dari APBN, APBD I dan APBD II dapat mendorong program percepatan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan agar tercapai keinginan serta harapan masyarakat.
“Kita utamakan kwalitas sekolah. Walaupun sekolah dipinggiran, ingin rasanya cepat maju dan suatu kepuasan bagi kita ketika anak didik kita miliki prestasi,” tutup Suwarsono. (Hardi/Herman)
