Bekasi, PostKeadilan – Seorang ibu Rumah Tangga, Masnayan Pakpahan (47) merasa kesal atas lambannya kinerja oknum Polisi Polres Metro Kota Bekasi yang menangani Laporan Polisinya, Nomor: LP/B/579/II/2025/SPKT. Satreskrim / Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.
Asna, panggilan akrab Masnayan Pakpahan melaporkan seorang pria inisial DWP ke Sentra Pelayanan Polisi Terpadu (SPKT) Polrestro Bekasi Kota, dalam perkara tindak pidana Penipuan dan atau Penggelapan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 dan atau 372 KU.H.Pidana, telah ditangani oleh Unit V (RESMOB) Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 18 Maret 2025.
Menurut Asna, penyidik Pembantu, Briptu
Ikhlas Dwi Pandu Umroh hanya sekali memberikan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) tertanggal 18 Maret 2025. Padahal Asna buka LP tertanggal 18 Maret 2025 juga.
“Yang periksa kasus ini kayak main-main. Gimana nih kantor polisi apa perlu di viralin bang?4 bulan tidak ada kabar berita iya kan bang?,” chat Asna kepada PostKeadilan.
Coba dikonfirmasi Briptu Pandu, penyidik pembantu yang menangani LP itu entah bagaimana, kini dipindah tugaskan ke Polsek.
Sudah berbulan-bulan, wanita malang ini menunggu SP2HP, namun yang ditunggu tak kunjung datang.
Sejurus kemudian, awak media konfirmasi Kanit Resmob AKP Arfa Wahid, S.H.
“Baik bang nanti saya infokan ke penyidiknya untuk perkembangannya,” jawab Arfa, Minggu (24/8/2025) sore.
Kembali ke Asna, mengaku bingung harus mengadukan kemana lagi demi mencari keadilan yang ia alami.
“Gegara kasus ini, saya sampai di pecat dari kerajaan. Saya diminta mengembalikan uang sewa apartment. Tapi uang yang jelas saya transfer ke pelaku, si pelakunya malah seperti tidak bersalah. Kemana lagi saya mengadu bang.?,” ucap Asna bernada sedih. Bersambung.. (Simare)
