Kiprah Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRC PA) yang kini semakin berkembang di Nusantara, ternyata punya sejarah (biografi) kelam dan tragis yang dialami Sang Pejuang.
Koordinator TRCPA, Bunda Naumi, Sang Pejuang ini pernah merasa dunia tidak adil karena usaha yang dia lakukan sepertinya sia-sia? Wajar saja jika kita kecewa dan hal yang manusiawi jika kita merasa diri tidak dihargai.
Siapa yang tidak kesal dan kecewa jika perjuangannya ternyata tak membuahkan hasil maksimal.
Dikutip dari kisah nyata Naumi kecil, di kala itu saat usianya masih anak–anak, Naumi panggilan akrabnya mengalami nasib tak seberuntung anak–anak di masanya.
Naumi kecil sempat bergelut dengan kaleng bekas (Rongsokan) untuk mencukupi kebutuhannya, bahkan Naumi kecil sempat menjadi korban tindak kekerasan seksual di sebuah Desa terpencil di Jawa Timur.
“Naumi kecil rela berpindah–pindah tempat tinggal mengikuti kiprah orang tuanya untuk bisa tetap sekolah”.
Namun Allah Maha Adil, Maha Bijaksana atas perjuangan Naumi dan Timnya yang memang tidak pernah mengkhianati hasil.
Naumi sekarang bukanlah Naumi ‘Kaleng-kaleng’ seperti ia dipanggil rekan sebayanya kala itu.
Setelah Naumi dewasa, mampu menjadikan dendam masa kecilnya sebagai sebuah prestasi.
Walaupun sempat terjatuh, dan mengalami kesalahan dalam perjalanan hidupnya, namun Naumi mampu melewati dan menerima konsekwensinya meski sangat terpuruk kala itu.
Dengan niat dan semangat dilandasi jiwa yang kuat, Naumi mampu bangkit kembali seiring bangkitnya Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRC PA) yang kini berkembang hampir di seluruh Nusantara di bawah komando Naumi.
Majulah Naumi.. Bangkitlah TRCPA yang sekarang menjadi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA). Kalian dibutuhkan orang-orang yang terzalimi.
#Save Perempuan
#Save Anak-anak