Sutrisno melanjutkan, dalam mindset Indonesia Centris, beberapa nama yang berasal dari luar pulau Jawa yang dapat dipertimbangkan sebagai kandidat wakil presiden untuk Ganjar Pranowo ada 12 nama, yaitu
- Luhut Binsar Panjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, asal Sumatera Utara.
- Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, asal Riau.
- Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ), Komisaris Utama Pertamina, asal Bangka Belitung.
- Erich Thohir, Menteri BUMN, asal Lampung.
- Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan, Ketua Umum DPP PAN, asal Lampung.
- Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur.
- Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian, asal Sulawesi Selatan.
- Muhammad Zainul Madji ( TGB), Ketua Harian DPP Partai Perindo, asal Nusa Tenggara Barat ( NTB ).
- Victor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
- Rukka Sombolinggi, Sekjend AMAN, asal Toraja, Sulawesi Selatan.
- Wayan Koster, Gubernur Bali.
- Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, asal Maluku.
(Nama berdasarkan data survey DGP)
Daftar nama tersebut, selain memiliki latar belakang berasal dari luar pulau Jawa, mereka juga memiliki berbagai kompetensi, kualifikasi untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo. Selanjutnya Presidium Kongres Rakyat Nasional (KoRaN) akan melakukan rangkain kongres rakyat nasional di ibukota- ibukota provinsi luar pulau Jawa. Agenda- agenda utama kongres adalah:
- Memotret Indonesia dari berbagai aspek untuk memastikan kesinambungan.
- Menghimpun dan menginventarisasi berbagai aspirasi masyarakat, daerah.
- Menyusun program- program sebagai bahan masukan untuk visi, misi calon presiden.
- Melakukan sosialisasi terhadap Ganjar Pranowo dan kandidat- kandidat calon wapres.
- Menghimpun dan menginventarisasi putra- putri daerah sebagai kandidat menteri.
“Rangkain Kongres Rakyat Nasional ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi anak bangsa, silaturahmi nasional dalam menghadapi pesta demokrasi 2024. Selain menghasilkan keputusan- keputusan sesuai agenda utama diatas, kongres juga diharapkan sebagai momentum deklarasi kebangsaan untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya.