Bekasi, PostKeadilan – Redaksi PostKeadilan menerima informasi dari masyarakat kabupaten Bekasi terkait pabrik kikil yang disinyalir memakai bahan kimia, Rabu (23/1/2019) malam. Sumber ini kirim sejumlah foto yang ditemuinya ketika lakukan kunjungan ke pabrik kikil di Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarang Utara kab. Bekasi.
Pada foto yang di kirim, terlihat foto-foto pengolahan kikil. Kemudian ada foto karung yang diduga bahan kimia. Karung tersebut bertuliskan Aluminimum Sulphat.
Dipertanyakan kepada pemilik pabrik, Sugeng Raharjo tentang kebenaran info itu, dirinya berkelit. “Maaf td bpk ikut ketemuan d bekasi g,” jawab Sugeng via WhatsApp (WA), Rabu (23/1/2019) malam.
“Oh tdk ya, td temen2 bpk udah ketemu ama sy pak,” lanjut WA Sugeng.
Coba dipertanyakan kembali tentang kebenaran info, Sugeng bersikukuh dengan prinsipnya. “Bpk tanya aja ama temen bpk ya, makasih maaf aku mau istirahat pak..,” putusnya.
Hal foto dari sumber yang tak ingin namanya di sebut demi dirinya tak mau dipersalahkan, sebut adanya drum berisi cairan terindikasi kimia pemutih, yakni hidrogen peroksida dan tawas yang disinyalir digunakan untuk membersihkan kikil.
Rabu (23/1/2019) sore, Sugeng Raharjo yang menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Berkah Jaya mengundang beberapa awak media dalam silahturahmi di rumah makan Tekko Blue Plaza Bekasi Timur. Agenda pertemuan: Perkenalan dan Ramah Tamah dengan Pengurus dan Pengawas Perkumpulan Berkah Jaya.
Undangan berkop dan stempel Perkumpulan Berkah Jaya, alamat Sekretariat : Kampung Kali Ulu, RT 02 RW 01 Kel. Karang Raharja Kec. Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, beberapa hari sebelumnya dilayangkan kepada nara sumber.
Seperti diketahui, Kikil adalah bagian daging sapi yang diambil dari kaki. Biasanya digunakan sebagai bahan utama masakan sop dan mi kocok. Menurut sumber yang juga mendapat info dari warga setempat dekat pabrik kikil milik Sugeng, bahwa membersihkan kikil diduga memakai cairan kimia berbahaya.
“Tolong temuan ini di tindak lanjuti untuk dilakukan penyelidikan yang lebih konkret ya bang. Saya kawatir jika memang pengelolaan Kikil pakai bahan kimia, kan berdampak buruk kepada yang orang konsumsi kikil itu,” pungkasnya.
Hingga berita ini di lansir, Sugeng tak juga beri klarifikasi. Bersambung…(Simare)