Masih penjelasan Warga ” Oh iya pak, semasa kepala desa pak Sumardi sebagian warga selalu menuduh yang tidak-tidak , ada yang meributi tentang makam padahal masa kepemimpinan pak Sumardi makam bagus dan rapi karena selalu di rawat dan kini kepala desa yang baru sama sekali tidak perduli buktinya makam sekarang ini sangat semak di tumbuhi rumput-rumput liar, dan menjadi ladang orang tertentu untuk kepentingan pribadi begitu juga pada plang selamat datang dan hiasan Asmaul Husnah dulu miring sedikit saja ada yang marah-marah dan kini tulisan dan plang itu lenyap di rusak dan curi oleh pencuri , mengapa pada diam, ada apa sih termasuk pak kades yang sekarang tidak peduli sama sekali , ada apa (?) lahir sebuah tanda tanya, dugaan kami diduga pak kades yang baru itu tidak berani dengan pencuri itu karena ada rahasia yang di tutup-tutupi , bila pak kades berani mengapa tidak melaporkan pencuri tersebut ke Polresta Deli Serdang , itukan pencurian dan milik pemerintah karena di buatnya bukan dari uang pribadi tapi dari dana desa ” keluhnya
Kepala desa Sekip “R” saat di konfirmasi beberapa awak media tentang Perusakan dan ataupun pencurian Plang Selamat datang dan tulisan Asmaul Husnah mengatakan ” Bahwa Sekretaris Desa sudah melakukan pelaporan ke Polsek Lubuk Pakam namun karena pelaporan tersebut tidak memenuhi syarat sehingga pelaporan tidak dapat dilayani , menurut polisi (tidak diketahui nama dan pangkatnya ) jika nilai kehilangan di bawah Rp2.500.000,- tidak dapat di proses sebut sekdes kepada kades ” jawabnya , pada hal dana anggaran diduga sekira diatas Rp.8.000.000,- pada tahun 2019,