Nias Selatan, (sumut) Postkeadilan.com – Puluhan pemuda warga Boronadu Nias Selatan diduga pendukung paslon Bupati Nomor Urut 01 yakni pasangan HD-Firman, memblokade jalan dilokasi Jembatan Susua menuju Ibu Kota Kecamatan Gomo Nisel, mereka menghadang paslon Bupati Nomor Urut 02 Ideal-Sanolo, dengan alasan telah menghina budaya Boronadu terkait pemenggalan Leher Ayam pada bulan Oktober 2020 yang lalu. Sabtu 14/11/2020
Pantauan Media Postkeadilan.com dilokasi kejadian, akses Masyarakat pengguna Jalan mengalami kemacetan mulai dari pukul 09:00 s/d pukul 14:30 sehingga masyarakat merasa kesal atas aksi mereka tersebut, diduga ada unsur setingan, dibuktikan pada lokasi aksi, mereka selalu menyuarakan Kosong Satu (01) menang, sambil mengangkat jari telunjuk.
Setelah diberi pemahaman oleh Kapolres Nias Selatan Arke F. Ambat akhirnya pasangan Calon Bupati Ideal-Sanolo beserta rombongan dipersilahkan untuk lewat dan memasuki Ibu Kota Kecamatan dilapangan Adamalik Gomo untuk mekakukan acara pengukuhan Gerakan Wanita Ideal Sanolo (GERWIS) se-Kecamatan Gomo.
Acara pengukuhan GERWIS se-Kecamatan Gomo itu sedang berlangsung, para Tim dan simpatisan Pasangan Ideal-Sanolo tengah asyik menikmati acara demi acara, tiba tiba muncul kejadian yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melemparkan batu dari luar sehingga mengenai salah seorang ibu rumah tangga, akhirnya ibu yang berasal, warga Kecamatan Gomo tersebut menangis mengeluarkan air mata karena kesakitan,
Setelah diperiksa dan ditanya kepada beberapa orang yang ada dismping ibu itu,mereka mengatakan batu itu berasal dari luar, arah simpang 4 atau arah bangunan rumah bertingkat yang sedang dibangun, dibelakang bangunan itu juga secara kebetulan disitu pas tempat posko pemenangan Paslon Nomor Urut 01 sehingga timbullah rasa kecurigaan para simpatisan paslon Nomor Urut 02,
Aksi itu turut diamankan Kapolres Nias Selatan beserta Anggota, Anggota BRIMOB Nisel, Anggota ABRI, Satlantas Nisel, dan diliput oleh beberapa media atau Pers, serta ribuan masyarakat gomo yang ikut menyak sikan kejadian itu. (sit duha)