Medan, PostKeadilan – Ditenggarai akibat adanya galian C, Jembatan Sungai Deli yang jadi penghubung Desa Kuta Tengah dan Namo Mbaru berlokasi di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Medan mengalami kerusakan fatal bahkan nyaris ambruk.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deli Serdang Dr.Thomas Darwin Sembiring ketika melihat kondisi jembatan Sungai Deli baru-baru ini.
“Besar kemungkinan kerusakan jembatan ini akibat adanya Galian C yang menggeruk pasir ditengah sungai sehingga pondasi tiang menjadi tergerus. Ditambah adanya peristiwa alam seperti banjir menambah kerusakan jembatan tersebut,” ujar Thomas.
Jika dilihat dari kondisi jembatan, kata ia lebih lanjut, dimana tiang tengahnya sudah ambruk dan tidak lagi menyangga jembatan sudah tidak layak untuk dilewati oleh kenderaan roda empat karena dapat berakibat fatal.
Berdasarkan hasil konfirmasi terkait hal ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II memastikan bahwa tidak pernah memberikan rekomendasi atau izin terhadap usaha Galian C yang berada di sekitar jembatan.
Pernyataan itu terungkap saat gelar Rapat Dengar Pendapat (RPD) Komisi D yang dipimpin oleh Dr.Thomas Darwin Sembiring.
Masih kata Thomas, permasalahan ini pernah dikemukakan ke Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang. “Namun belum ada tanggapan secara serius dan tidak pernah dilakukan penelitian mendalam tentang kerusakan jembatan. Hanya ada beberapa kali utusan Bupati atau pemerintah setempat yang meninjau dan hanya melihat secara sepintas dan tidak melibatkan orang BWS dan yang berkepentingan di bidang lingkungan hidup,” jelasnya.
Sementara berdasarkan pantauan dan informasi dari masyarakat sekitar dan Kepala Desa bahwa adanya perusahaan Galian C yang berada di wilayah jembatan dinilai meresahkan warga.
Bahkan menurut warga, ada yang menduga adanya kongkalingkong dengan aparatur pemerintahan setempat, “Diduga melakukan kordinasi dengan oknum kepolisian setempat dan pemerintahan desa dengan cara menyuap atau sebagainya,” tutur salah satu warga yang identitasnya minta di rahasiakan demi takut dipermasalahkan.
Warga mengemukakan, kejadian yang berjalan bertahun-tahun dan berlarut-larut seolah ada pembiaran tanpa adanya penyelesaian yang pasti. ”Kami berharap, Pemerintah Pusat dapat meninjau langsung ke tempat kejadian dan memberantas tingkat suap serta korupsi di wilayah Kecamatan Namorambe khususnya para pejabat terkait Galian C tersebut,”ungkap warga.
Kembali ke Thomas, adanya pergeseran pondasi jelas ada kaitannya dengan Galian C yang mengambil banyaknya material pasir dan batu serta krikil dari sungai. “Ditambah kejadian alam banjir dan lain lain,” pungkasnya.
Ia beserta warga masyarakat berharap hal ini dapat dijadikan perhatian serta segera ditindak lanjuti atau ditutup semua galian yang berada disekitar wilayah jembatan, agar efek dari adanya dugaan Galian C tidak membahayakan warga sekitar. (Red)