Langkat, PostKeadilan – Dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kembali mencuat di Kabupaten Langkat. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada SMP Negeri 1 Pangkalan Susu. Pasalnya, meski sudah bertahun-tahun dipimpin oleh kepala sekolah berinisial KML, S.Pd, kondisi bangunan sekolah dinilai masyarakat tidak mengalami perubahan signifikan.
Pantauan tim media di lapangan pada Jumat (12/9/2025) menunjukkan banyak fasilitas sekolah yang rusak dan tidak terawat. Beberapa atap asbes tampak pecah, sementara kaca nako di sejumlah ruang kelas juga terlihat retak dan tidak diganti.
Saat mencoba melakukan konfirmasi, kepala sekolah tidak berada di tempat. Menurut keterangan seorang operator sekolah, KML sedang menghadiri pertemuan di Dinas Pendidikan. “Kepsek kami tidak ada di tempat bang, dapat kabar pak kepsek ada pertemuan di Dinas Pendidikan,” ujar operator tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, jumlah murid di SMP Negeri 1 Pangkalan Susu saat ini mencapai 619 siswa. Namun, saat ditanyakan mengenai keberadaan papan informasi Dana BOS, pihak operator mengaku tidak mengetahui dan menyarankan agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah KML disebut telah menjabat selama kurang lebih lima tahun. Dengan masa jabatan yang cukup lama itu, masyarakat menilai seharusnya wajah sekolah negeri tersebut bisa lebih baik. Sayangnya, kondisi bangunan justru tampak kurang terawat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC IMO Langkat Agus Salim, didampingi Wakil Ketua Joni Siregar dan Wakil Sekretaris Hasan Ambran, mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat untuk segera turun tangan.
“Kami meminta Kejari Langkat memanggil dan memeriksa Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pangkalan Susu. Kami menduga kuat adanya penyimpangan penggunaan Dana BOS yang tidak sesuai peruntukan,” tegas Agus Salim.
Desakan ini sekaligus menjadi harapan masyarakat agar penggunaan Dana BOS benar-benar transparan dan tepat sasaran, demi meningkatkan mutu pendidikan serta memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak.
(utari)











