Dito pun meyakini berbagai upaya tersebut akan menjadikan olahraga air Indonesia terus berkembang dan mencapai level tertingi di dunia.
“Masa depan olahraga air kita dan sport tourism kita ini sangat cerah dan patut didukung bersama,” katanya.
Indonesia di dua penyelenggaraan F1 Powerboat, pada tahun 2023 dan 2024,
dikatakan Dito menggabungkan konsep olahraga, pariwisata, ekonomi kreatif, serta budaya. Konsep ini membuat Indonesia makin dikenal luas dan menjadi tujuan dari wisatawan mancanegara (wisman).
“Kami berharap dukungan dari seluruh stakeholder, maupun masyarakat Indonesia untuk F1 Powerboat di Danau Toba,” katanya.
Senada dengan Dito, saat yang sama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyatakan event sport tourism F1 Powerboat telah menjadi pemantik akselerasi pengembangan infrastruktur dan promosi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Sumatra Utara.
“Event berskala internasional terbukti menjadi alat promosi yang paling ampuh meningkatkan citra sebuah destinasi menjadi lebih positif”,
“juga memberikan dampak ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat karena melibatkan begitu banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal serta kegiatan wisata lokal,” kata Angela.
F1 Powerboat 2024 bahkan dikatakannya telah menjadi semacam “pesta rakyat” yang begitu luar biasa dan unik sehingga kunjungan wisman meningkat cukup signifikan.
“Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 F1 Powerboat telah mendorong kunjungan wisman ke Sumut mencapai 197.015 kunjungan, naik lebih dari 220 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Wamenparekraf.
Artinya, pemulihan pariwisata pascapandemi COVID-19 sudah berada di jalur yang tepat karena intensitas ajang wisata berskala global banyak digelar di Indonesia.