Dalam Film Panjang Komedi “Tulang Belulang Tulang” tersebut, Sammaria Sari Simanjuntak mengatakan bahwa kekeluargaan itulah esensi yang sebenarnya dari adat mangokkal Holi tersebut.
Adhya Picture selaku partner produksi film “Tulang Belulang Tulang” ini pun menuturkan alasan mereka dalam memproduksi film ini.
“Ide cerita film ini sangat menarik, sebuah drama komedi keluarga yang sarat dengan pesan moral dan muatan lokal, tidak menggurui namun sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari karena kemasannya yang ringan. Kami yakin film ini bisa menjadi hiburan dan penambah pengetahuan budaya lokal,” pungkas Ricky Wijaya Adhya Group dan Adhya Pictures.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra mengapresiasi pelaksanaan produksi film ini sebagai satu cara untuk pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Terlebih Indonesia yang sangat kaya akan budaya yang dapat diangkat menjadi suatu narasi kuat bernuansa lokal untuk dapat dikembangkan menjadi film. Selain menggambarkan nilai-nilai hidup pada masyarakat adat, film ini juga memiliki nilai kearifan lokal yang menarik menjadi hiburan masyarakat.
Kemendikbudristek akan terus berkomitmen melalui berbagai program strategis guna mendukung film berbasis lokal yang bernilai global. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada Sisneas Indonesia untuk bersaing dikancah internasional. Salah satu contohnya adalah beberapa film hasil Kompetisi Produksi Film Pendek dari tahun 2021 dan 2022 yang memenangkan penghargaan bergengsi diluar negeri antara lain :
“Kabar Dari Kubur” yang menang pada Viddse Juree Asia Tahun 2022.
“ Heirlooms” yang menembus Gandhara Independent Film Festival 2023.
“Teh Tawar Untuk Akong” dan “Toya Dan Roh Seninya “ yang mendapat kesempatan tayang di market screening.
Dengan dimulainya produksi Film “Tulang Belulang Tulang” yang bermuatan lokal tersebut nantinya dapat menyenangkan hati penonton tingkat nasional maupun internasional. Tutup Mahendra