Postkeadilan – [09:55, 8/5/2019] Rosida tqmpubolon: Dia merupakan seorang penduduk desa Nabi Saleh di Tepi Barat Palestina yang dijajah Israel.
Dia bersama banyak anak setempat lainnya, secara teratur berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pendudukan Israel.
Dia mulai membuat video tentang apa yang terjadi di desanya saat dia berusia tujuh tahun.”Tidak banyak wartawan yang mengirim pesan kami dari Palestina ke seluruh dunia, jadi saya berpikir, ‘mengapa saya tidak mengirim pesan saya dan menunjukkan kepada mereka apa yang terjadi di desaku’,” kata Janna kepada Al Jazeera dalam sebuah artikel terbitan 2016 lalu seperti dikutip oleh BPost Online.janna bukan dari keluarga journalis, namun pamannya, Bilal Tamimi, adalah seorang fotografer yang telah mendokumentasikan kekerasan tentara Israel di Nabi Saleh. Menu
Gadis Cilik Ini Adalah Jurnalis Termuda di Dunia, Dia Tak Gentar Menghadapi Tentara Israel
Kamis, 18 Januari 2018 11:06
Kematian dua pria di desanya, yaitu sepupunya, Mustafa Tamimi dan seorang pamannya, Rushdie Tamimi menjadi pemicu baginya untuk mulai mendokumentasikan semua hal yang terjadi di Nabi Saleh.
Mustafa terbunuh oleh tabung gas dan Rushdie ditembak fatal di ginjalnya.
Sejak saat itu, Janna telah memperluas pekerjaannya, bepergian bersama keluarganya dan menggunakan iPhone ibunya untuk syuting video di Yerusalem, Hebron, Nablus dan Yordania.Video-videonya menunjukkan demonstrasi dan kekerasan terhadap anak-anak Palestina.”Kamera saya adalah senapan saya,” Janna menjelaskan.
“Kameranya lebih kuat dari pistol. Saya bisa mengirim pesan saya ke rakyat kecil dan mereka bisa mengirimkannya ke orang lain,” lanjutnya.”Kamera saya adalah senapan saya,” Janna menjelaskan.
“Kameranya lebih kuat dari pistol. Saya bisa mengirim pesan saya ke rakyat kecil dan mereka bisa mengirimkannya ke orang lain,” lanjutnya.”Kamera saya adalah senapan saya,” Janna menjelaskan.
“Kameranya lebih kuat dari pistol. Saya bisa mengirim pesan saya ke rakyat kecil dan mereka bisa mengirimkannya ke orang lain,” lanjutnya. [10:03, 8/5/2019] Rosida tqmpubolon: Ibunya, Nawal Tamimi, mengatakan bahwa dia takut dan bangga pada anak perempuannya.”Saya bangga dengan anak perempuan saya karena sewaktu kecil dia menceritakan pesannya kepada dunia. Ketika dia bertambah tua, Janna mengatakan bahwa dia ingin bekerja di CNN atau Fox News.
“Karena mereka tidak berbicara tentang Palestina dan saya ingin membuat laporan tentang Palestina,” kata Janna.
Ketika ditanya seperti apa dunia ideal untuknya, Janna, untuk sekali ini, merespons seperti anak berusia 10 tahun saat artikel ini diterbitkan Aljazeera pada 2016 lalu: “Saya ingin merah muda.”
PantauanPostkeadilan Janna cukup aktif di media sosial seperti facebook, Twitter dan Instagram memberitakan berbagai hal tentang Palestina dan Israel.Postingan-postingannya itu mendapatkan banyak dukungan dari warganet dan mereka salut dengan apa yang telah dilakukannya untuk kebebasan Palestina.
Bahkan aktivitasnya meliput berita di Palestina dan harus berhadapan dengan tentara Israel dibuatkan videonya yang diposting oleh akun Facebook Local Heroes.
Saya tertarik menulis ini kembali karena saya ingin generasi muda kita di tanah air ini menjadikan ini contoh dan motivasi ,mengali bakat dan kemampuan anak anak generasi bangsa agar mulai tertarik menjadi seorang journalis cilik.
Rosida Tampubolon Sp.d