Medan, PostKeadilan – Di Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke 71 yang jatuh pada tanggal 25 November dan merupakan menjadi hari Guru Nasional, SMP Negeri 27 Medan adakan Upacara Bendera dan sejumlah kegiatan.
Sekolah yang beralamat di Jalan Pancing Psr 4 No. 2 ini melaksanakan Upacara Bendera yang kemudian dilanjutkan dengan hiburan berbentuk drama dan tarian daerah dilakoni siswa – siswi SMP Negeri 27 Medan.
Dalam upacara HUT PGRI ini, langsung dipimpin Kepala SMP Negeri 27 Medan, Masraya sebagai Pembina Upacara. Masraya membacakan pidato Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy yang di khususkan pada Guru.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional bertepatan dengan HUT PGRI.
Untuk memperingati momentum yang berharga ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai apresiasi terhadap dedikasi guru.
Salah satu bentuk penghargaan tersebut adalah dengan di selenggarakannya upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2016 dan HUT ke-71 PGRI.
“Salam sejahtera Ibu dan Bapak Guru, para pamong dan tenaga pendidik yang saya hormati, puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mentakdirkan kita sebagai hamba pengabdi di dunia pendidikan dengan baik. Perkenalkan saya atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya atas dedikasi, komitmen dan ikhtiar yang telah dilakukan oleh para guru, pamong dan tenaga kependidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Menteri Muhadjir Effendy.
Dalam kesempatan ini pula saya ucapkan selamat Memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2016. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat setrategis. Berbanggalah sebagai guru, sebab di tangan guru, pamong dan tenaga pendidik massa depan bangsa kita menjadi taruhan, melalui anak – anak peserta didik di sekolah di sanggar – sanggar belajar kita akan menyatukan massa depan bangsa. Tidak ada sosok sukses yng tidak melewati sentuhan seorang guru. Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena di tempah para guru.
Sejak di tetapkan Undang – Undang no. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Maka secara resmi Guru dinyatakan sebagai pekerja propesional yang demikian bukan berarti sebelum itu tidak propesioanl. Harus diakui hingga kini propesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan.
“Masih diperlukan upaya – upaya yang lebih keras agar pekerja guru di Negara kita betul – betul sebagai pekerja propesional di massa yang akan dating,” ujar Muhadjir pada pidato tertulisnya.
Pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar guru semakin propesional namun upaya itu akan sia – sia belaka tanpa keinginan keras para guru itu sendiri. Pemerintah sudah bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui tunjangan profesi dan tunjangan khusus, bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik saya harap hal ini berdidikasi nyata bagi perbaikan konfentensi dan kinerja guru di buktikan dengan peningkatan mutu, proses dan hasil belajar siswa.
“Kedepannya perlu segera dirumuskan kebijakan agar sebagai tunjangan propesi guru bisa di infentensikan, bagi peningkatan guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri,” tutup Masraya.
Usai melaksakan Upacara Hari Guru, Masraya beserta para staf, tata usaha, guru dan siswa-siswi mengadakan acara potong kue. Dilanjutkan hiburan tarian daerah dan drama. Tampak warga yang ada di sekolah tersebut terhibur dan bekerja sama memeriahkan HUT PGRI dan Hari Guru. (Dedy/Irul)