Sebelumnya dalam pemberitaan yang viral di sejumlah media online, dalam dugaan kekerasan penganiayaan terhadap siswa UPT SD Negeri 054 Parsingguran, bahwa korban DS dilaporkan dicekik dan ditendang bahkan diinjak oleh guru RS saat jam pelajaran PJOK, Jumat (31/1/2025) lalu.
Namun saat hal ini diklarifiikasi Wartawan kepada pihak sekolah dan RS justru membantah tudingan yang dinarasikan di beberapa media online. “Pada jam pelajaran yang saya bawakan di kelas VB, DS sedang bermain-main dengan temanya. Naluri sebagai guru, secara spontan saya menghardik dan menarik kerah bajunya, namun secara tidak sengaja kuku saya tergores di leher DS,” ungkap RS.
Atas kejadian itu, RS mengaku menyesal atas ketidaksengajaan. Hal itu bukan karena ada unsur lain, namun murni untuk mendidik dan mendisplinkan murid secara etika dalam proses belajar mengajar. “Kalau ini balasan yang saya dapat atas kasihsayang kepada siswa kami, saya terima. Karena saya sadar ini khilaf. Tapi yang pasti disisa masa tugas sebagai abdi negara, saya tetap menyangi murid-murid dan berdoa agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” sebut RS