Tentu hal tersebut menuai keheranan dan ketidak adilan bagi warga sekitar yang tidak tertampung dengan jarak 1-3 Kilometer.
“Kami masih satu Kelurahan. Coba tanya pada pendataan, berapa banyak KK pada tahun ini yang anaknya tamat SMP tahun ini?. Jadi kami serba salah. Kami coba tumpangkan nama anak ke KK yang dekat sekolah, pihak panitia tidak memverifikasi dengan alasan Tahun KK kurang dari setahun. Lalu apakah benar 213 anak yang diterima itu punya KK lebih dari setahun dan emang tinggal di alamat KK.? Saya yakin banget banyak yang bodong,” demikian celetuk banyak orang tua murid yang anaknya tidak masuk jalur Zonasi di berbagai SMA Negeri Kota Bekasi.
Menanggapi fenomena demikian, Ketua NCW (Nasional Coruption Watch), Herman PS, menyesalkan kejadian tersebut.
“Hampir semua SMA NEGERI yang ada di Kota Bekasi terindikasi lakukan kecurangan’. Sepertinya kepala-kepala sekolah dan panitia pelaksana PPDB sudah kongkalikong. Tak tau apakah ada pejabat Aparat Penegak Hukum yang menjadi backing hingga sebegitu beraninya mereka berbuat ‘curang. Kita tengah menelusuri dugaan kejahatan tersebut dan menggali siapa dalang dari semua itu. Mohon tetap dikawal rekan-rekan media sekalian ya,” tutupnya.
Bersambung.. (Tim/Simare)