Postkeadilan, Bogor.Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) RI menggelar Webinar “Prospek Usaha Koperasi Modern Berbasis Pertanian” secara daring, (04/11). Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat terutama dalam membangun kelembagaan petani.
Dr Amiruddin Saleh, Kepala P2SDM LPPM IPB University mengatakan dalam sambutannya bahwa kajian di beberapa lokus koperasi menunjukkan adanya pergeseran pengurus. Generasi milenial akan menjadi penentu keberlangsungan koperasi modern berbasis teknologi pertanian.
“Harapan kita ke depan adalah membangun koperasi dan UKM yang prospektif dengan menggunakan aplikasi, baik dalam usaha marketingnya maupun usaha pembangunannya,” katanya.
Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional KemenKop UKM Nasrun Siagian mengatakan ia memilih IPB University untuk sosialisasi koperasi modern berbasis pertanian karena kedekatan keilmuannya dengan ketahanan pangan dan Kemenkop UKM. Sosialisasi dan webinar ini juga digelar demi mewujudkan agenda pemerintah dalam membangun korporasi pertanian melalui koperasi dan mengarahkan SDM petani menjadi professional.
“Dalam lima tahun ke depan, kita harapkan dapat melihat koperasi dengan tata kelola dan manajerialnya menyamai perusahaan-perusahaan (swasta),” terang Nasrun.
Ia menambahkan, tindak lanjutnya melalui nota kesepahaman penguatan sektor pangan melalui koperasi. “Kita berharap lebih banyak intervensi atau sentuhan IPB University bersama dengan Kemenkop supaya dapat mewujudkan suatu pertanian yang dikelola secara profesional,” tambahnya.
Perguruan tinggi, lanjutnya, termasuk IPB University diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi koperasi, seperti kelembagaan dan SDM. IPB University diharapkan dapat mendorong mahasiswa milenial menjadi pejuang ekonomi kerakyatan melalui pendampingan masyarakat sehingga terjadi perubahan signifikan. Terlebih data survei Kemenkop UKM mengungkapkan bahwa mayoritas pengurus koperasi hanya berpendidikan SMA ke bawah.
“Kita melihat bahwa produk-produk koperasi ini banyak yang bagus. Ini adalah tantangan lain untuk kita bagaimana agar pasar bisa kita ciptakan, menciptakan produk berkualitas dan menempatkan pendamping pemasaran bagi koperasi yang mengalami permasalahan pemasaran,” kata Nasrun.
