Bogor, PostKeadilan – Kepala Dinas Perdgagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, H. Dace Supriadi, S.H, M.Si mengadakan Briefing, Senin (9/4/ 2018). Dalam setiap kegiatan apapun, briefing sangat diperlukan karena Briefing merupakan komunikasi tatap muka yang paling efektif dan cepat untuk menjalankan tugas sehari-hari, demikian ujar Dace.
Khususnya dalam lingkup Dinas Perdagangan dan Perindustrian selalu menggunakan komunikasi briefing untuk menyampaikan langsung kebutuhan dan informasi kepada para Pegawai terlebih dahulu agar apa yang disampaikan sesuai dengan maksud dan Tujuan.
Walau sudah mengerti bahwa briefing adalah suatu komunikasi tatap muka yang paling efektif, hal ini seringkali disepelekan oleh para pegawai dan enggan melakukan briefing akan berakibat suatu hal yang fatal dalam pekerjaan.
“Misalnya berantakannya jadwal, tidak tepatnya tugas, gagalnya suatu organisasi mencapai target dan masih banyak lagi Lalu bagaimanakah agar briefing bisa maksimal,” kata Dace.
Berikut Briefing menurut Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bogor:
1.Membiasakan briefing. Ini adalah yang paling utama.Pada awalnya menerapkan suatu sistem sangatlah berat, dan mungkin pula banyak penolakan-penolakan dari para bawahan. Namun apabila hal tersebut dipaksakan untuk dilakukan, maka kebiasaan tersebut akan tumbuh dengan sendirinya. Dan pada akhirnya akan timbul suatu keadaan dimana suatu pekerjaan akan kurang jika tidak ada briefing.
2.Pada waktu pelaksanaan briefing, sebaiknya dilakukan dengan suasana yang santai namun penuh perhatian. Tidak perlu bersikap formal dan kaku dalam menyampaikan materi. Cukup dengan bahasa yang biasa saja dan bersuasana kekeluargaan adalah lebih baik. Hal ini bukan saja semakin mendekatkan satu sama lain, akan tetapi juga keadaan organisasi akan menjadi lebih hidup dan menyenangkan karena penyampaian ide-ide atau keluhan-keluhan dilakukan secara terbuka.
3.Buat materi briefing yang menarik dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Materi briefing tidak perlu panjang lebar, cukup hal-hal pentingnya saja. Hal ini adalah untuk melindungi kebosanan para bawahan yang ujung-ujungnya adalah menjadi malas untuk mengikuti briefing. (Tim Bogor)