Bekasi, PostKeadilan – Prestasi dan semakin banyaknya lulusan dari SMA Negeri 14 Kota Bekasi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan bahkan kuliah sampai luar negeri membuat minat orang tua murid dan bahkan siswa tamatan SMP sederajat berkeinginan bersekolah di SMAN 14.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari sejumlah orang tua murid dan hasil penelusuran awak media ini. Bahwa SMAN 14 Bekasi menjadi kategori sekolah favorit bagi warga Kota Bekasi.
Kepala SMAN 14 Bekasi, Drs. Suwono, M.Si kepada PostKeadilan tidak menampik kenyataan tersebut.
Dirinya serta jajaran Guru dan Komite Sekolah yang diketuai Gunawan Harsono SE, saling bahu-membahu demi peningkatan mutu dan pelayanan sekolah terhadap anak didik.
“Terlepas dari bantuan Pemerintah Pusat dan Propinsi, kita juga berterimakasih kepada Komite Sekolah, khususnya para orang tua/wali murid yang ikut andil, berpartisipasi dalam memberi sumbangan baik materi maupun immaterial. Dengan adanya dana yang memadai, rasa tanggung jawab kita sebagai penyelenggaraan pendidikan semakin besar,” tutur Suwono, Rabu (11/9/2023) siang.
Kendati demikian, lanjut dia. Kami juga diterpa isu adanya tudingan Pungli (pungutan liar).
“Dan itu (Pungli) tidak benar. Sekolah Tidak Ada Pungutan, Gratis,” tegasnya.
Hal sumbangan, Suwono menjabarkan tentang adanya beberapa kegiatan sekolah yang tidak tercover dari dana BOS Pusat dan Propinsi. Di sekolah yang ia gawangi memiliki 18 kegiatan ekstrakurikuler.
“Bahkan SMAN 14 memiliki Kelas Olimpiade, bertujuan persiapan anak didik untuk ikut lomba OSN dan peningkatan mutu sekolah. Yang mana kita pasti membutuhkan penambahan fasilitas sarana dan prasarana pendukung untuk pengembangan bakat dan minat anak didik. Nah, sumber dana kesemuanya kebanyakan berasal dari partisipasi sumbangan orang tua/wali murid. Jadi itu bentuk sumbangan, sukarela, tidak ada paksaan,” ujarnya.
Seperti diketahui, tidak semua ekskul terdanai dari pemerintah. Berkat bantuan berbentuk sumbangan dari orang tua/wali murid lah maka kegiatan itu dapat berlangsung. Seperti upah buat Tutor/pengajar, pelatih, dan atau pembimbing mata pelajaran yang dianggap sulit bagi para siswa, supaya siswa tidak ketinggalan dalam belajar.