Sosok yang memimpin organisasi pengusaha media siber terbesar di dunia versi MURI ini menambahkan, dalam IDI harusnya ada kebersamaan dan kompetisi tanpa eliminasi. Dalam kebersamaan itu ada saling ketergantungan yang saling melengkapi bukan mengkriminalisasi.
“Dalam kebersamaan harus terwujud kesederajatan, persamaan hak dan martabat agar menjadi harmoni. Melalui relasi kasih sayang, harusnya IDI memandang sejawat dengan sikap mengasihi,” imbuh Firdaus.
Diakuinya, di Republik Indonesia ada seratus ribu lebih pasien DSA yang bersyukur karena telah diselamatkan melalui tangan dr Terawan.
Begitupun di luaran masih banyak lagi pasien yang menanti untuk dapat lepas dari penderitaan melalui keilmuan dokter Terawan.
“Semestinya kita utamakan pelayanan kesehatan demi kemanusiaan, kemudian prosedur birokrasi organisasi secara komprehenship” tandas Firdaus. (Red)