TOBA-POSTKEADILAN. PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM dan PT Aneka Tambang Tbk berkolaborasi membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah sebagai langkah hilirisasi komoditas bauksit di Indonesia.
Namun, mengapa hal tersebut menjadi kritikal pada saat ini di Indonesia? (21/2/2024).
Batubara 20 Februari 2024 Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende menyebutkan bahwa hilirisasi komoditas bauksit menjadi alumina di Indonesia merupakan mandat negara.
“sekaligus langkah strategis nasional dalam menciptakan rantai pasok terintegrasi hulu-hilir yang akan memberikan kontribusi lebih besar kepada negara”.
“SGAR Mempawah merupakan wujud dari pelaksanaan mandat hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, dalam hal ini komoditas bauksit”.
“Dengan SGAR Mempawah, diharapkan tercipta sebuah rantai pasok hulu-hilir terintegrasi dari komoditas bauksit menjadi komoditas harian”.
“yang kita nikmati sehari-hari, salah satunya aluminium. Kami berharap proyek ini segera rampung, segera beroperasi, segera berkontribusi,” ujar Mahyaruddin.
Smelter Grade Alumina Refinery atau SGAR mulai dibangun pada 2020 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sekitar 100 km dari Kota Pontianak.
Setelah beroperasi, smelter alumina ini akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (INALUM).
Setelah selesai nanti, produk alumina akan didistribusikan melalui Pelabuhan Kijing Pelindo.
Bauksit, merupakan bahan baku utama dari produk alumina yang akan diproduksi oleh smelter ini.
Indonesia memiliki cadangan bauksit ke-6 terbesar di dunia. Komoditas ini akan ditambang langsung secara modern dan greenmining oleh PT ANTAM Tbk di kawasan Kalimantan Barat, 30 km dari smelter.