Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsHukrimmedanVideo

Krisis kepercayaan Terhadap Hukum, Korban Perkara Oknum ‘Polisi Rentenir’ Bersumpah Dibawah KITAB SUCI

12
×

Krisis kepercayaan Terhadap Hukum, Korban Perkara Oknum ‘Polisi Rentenir’ Bersumpah Dibawah KITAB SUCI

Sebarkan artikel ini

Medan, PostKeadilan – Krisis kepercayaan terhadap penegakan hukum di bumi Ibu Pertiwi ini semakin membuming. Akibat ketidakpercayaan, warga yang merasa terzolimi pun mengadukan ke Tuhannya dan bersumpah dibawah Kitab Suci tentang kebenaran yang mereka alami.

Ikhwal fenomena ini kebanyakan terjadi akibat ketidak propesionalan oknum penyidik Kepolisian dalam mengungkapkan kebenaran.

Example 300x600

Semisal ‘Kasus Vina Cirebon’ santer menjadi perhatian masyarakat Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara. Saka Tatal salah satu korban dari delapan (8) orang yang mengaku adalah korban Kriminalisasi Hukum atas aduan Iptu Rudiana, berani lakukan ritual Sumpah Pocong demi mengungkapkan kebenaran yang ia dan ketujuh rekannya alami.

Saka yang sudah menjalani hukuman penjara ini melakukan Sumpah Pocong pada 9 Agustus 2024 di Padepokan Agung Amparan Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sumpah ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Saka tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky pada tahun 2016.

Sumpah pocong adalah ritual membalut tubuh dengan kain kafan seperti jenazah. Ritual ini sering dilakukan untuk membuktikan kebenaran atau tuduhan.

Sedemikian dialami Utari Syahfitri, Janda punya anak dua (2) masih dibawah umur. Di dalam Mesjid Lapas Tanjung Gusta Medan dibawah Kitab Suci Alquran, Utari bersumpah tidak pernah menjual rumahnya kepada Bripka Abadi Ginting (AG).

Pada rekaman video durasi 1 Menit 17 Detik yang direkam salah satu pegawai Lapas Lapas itu, Utari bersumpah berlinang air mata.

“Saya bersumpah atas nama Allah yang mulia. Saya tidak pernah menjual rumah saya kepada Abadi Ginting. Dan saya tidak pernah datang ke Notaris Sri Anitha Ginting seperti yang dituduhkan Abadi Ginting. Saya juga tidak mengenal siapa Sri Anitha Ginting yang mulia. Saya juga tidak pernah membuat surat pernyataan yang seperti dituduhkan sama saya sehingga saya dipidana yang mulia. Yang mulia, tolonglah berlaku adil kepada saya. Demi Allah yang mulia, saya tidak pernah melakukan jual beli dengan Abadi Ginting. Abadi Ginting memfitnah saya yang mulia,” ujar Utari di rekaman video.

Seperti diketahui, ……………………….

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.