Ahmad Taminudin terang – terangan membongkar permasalahan terkait keterlambatan dirinya membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pilkades Tanjung Baru yang sudah berjalan selama 7 Bulan yang lalu, karena ada beberapa masalah ke kecewaan diri Saya yang harus Saya ungkapkan dan Saya tegaskan yaitu :
* Saya Kecewa terhadap pihak BPD, Sekdes serta Camat bahkan DPMPD Kabupaten Bekasi.
* Saya Kecewa dengan PLH Sekdes Deden, bahwa dirinya sebagai Ketua Panitia pada saat sebelum pelaksanaan Pilkades, Deden mengatakan dan menjanjikan kepada Panitia akan memberikan bantuan Anggaran Dana Desa sebesar Rp, 50 Juta untuk biaya Makan Minum, akan tetapi tidak direalisasikan kepada Panitia Pilkades.
* Saya Kecewa terhadap Camat Ropi, bahwa pada saat itu Camat memerintahkan kepada Saya, agar tempat Kesekretariatan di pindah dan di buatkan yang lebih Mewah, karena Camat berdalih bahwa Bupati akan hadir, dan Camat bilang akan membantu Anggaran untuk semua itu, maka akhirnya Saya pun mengikuti arahan, namun faktanya apa yang dijanjikan Camat Ropi sampai saat ini Panitia tidak pernah menerima sepeserpun Dana yang di janjikan Camat.
* Saya juga mengungkapkan keluh kesah dan ke kecewaan kepada DPMPD Kabupaten Bekasi, bahwa rencana Tempat Pemilih Suara (TPS) sebanyak 26 Titik yang sudah direncanakan sesuai arahan dengan Anggaran untuk Panitia sebesar Rp, 1,2 Miliar ternyata tiba – tiba hanya diberikan Rp,775.125.000, dan Saya kecewa, hal ini bisa kita bayangkan jika Anggaran baru diturunkan ketika 6 hari sebelum pelaksanaan, Saya dituntut harus mencari Dana Talangan demi berjalan dan suksesnya Pilkades Tanjung Baru” tegas Akhmad Taminudin yang sering di sapa Edo dengan rasa kecewaannya.
Dengan keterlambatan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Ketua Pilkades Desa Tanjung Baru dalam laporannya, seharusnya BPD dan Camat serta DPMPD Kabupaten Bekasi dapat segera memanggil Ketua Panitia Pilkades Desa Tanjung Baru agar dapat mencari Solusi terkait laporan Pikades sampai saat ini masih terombang ambing.
( JH )
