Pasalnya, masih ada kesempatan berikutnya yang diimpikan pasangan tersebut untuk dilanjutkan. “Sehingga itu salah satu faktor keyakinan kita bahwa pasti ada tekad mereka untuk berbuat baik di Nias Selatan,” tandasnya.
Ia berharap agar Paslon tersebut menyusun program sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sebab, ia sebagai mantan birokrasi paham betul dengan struktur anggaran pendapatan belanja daerah, dimana anggaran pusat itu yang ditransfer ke daerah sangat terbatas besarannya dan juga beberapa item yang sudah ditetapkan peruntukannya, yang tidak diberikan kepada pemerintah daerah untuk diutak-atik sesuai dengan keinginannya.
“Makanya ada istilahnya itu disiplin anggaran yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku. Ya itu ya, tidak boleh dibuat semena-mena oleh karena kekuasaan,” tegasnya
Tak hanya itu, ia juga menghimbau masyarakat Nias Selatan selektif mendengarkan, mengikuti jejak para Cakada.
“Jangan langsung terjerumus pada janji-janji manis. Kalaupun tidak terlalu heboh apa yang dijanjikan tapi hasil yang kita tunggu untuk dilaksanakan. Kenapa begitu, karena Pak Sokhi ini juga berlatar belakang pengusaha yang sukses di rantau orang, tentu nilai-nilai positif karena dia berhasil, sudah pasti akan punya tanggung jawab untuk menularkan keberhasilannya itu ke daerahnya, dengan misi ‘Marsipature Hutanabe’ yang sudah didengungkan di Sumatera Utara ini,” tutupnya.
Penulis : Sit Duha/ Tim