Pernyataan tersebut tidak hanya hisapan jempol semata. Tak seorangpun Kepala SMA Negeri Kota Bekasi yang merespon, bahkan menjawab ketika di Chat WhatsApp, di hubungi ke telepon milik pribadi para oknum Kepala Sekolah. Ironinya lagi, bahkan batang hidung mereka pun tidak kelihatan di sekolah sepanjang permasalahan kecurangan’ yang digembar-gemborkan publik.
Demo mahasiswa yang terjadi di SMAN 2 Kota Bekasi baru-baru ini juga, tidak mendapat tanggapan dari kepala sekolah. Hingga ke pimpinan KCD (Kantor Cabang Dinas) wilayah 3, I Made Supriatna, turut bungkam seribu bahasa.
Fenomena bungkamnya para kepala SMAN Kota Bekasi dan pimpinan KCD demikian mengundang kejengkelan dari banyak tokoh masyarakat. Sampai-sampai (plt) Walikota Bekasi, Tri Adhianto turun langsung ke SMAN 1 Kota Bekasi pekan lalu.
“Dugaan pelanggaran kebanyakan terjadi di sekolah unggulan. Jadi semakin sekolah itu difavoritkan, angka dugaan pelanggarannya semakin tinggi,” kata Tri, Selasa (11/7/2023) lalu.
Perilaku diamnya para kepala sekolah negeri demikian, isu berseliweran di masyarakat Bekasi bahwa ada backup dari pihak kejaksaan.
Sejurus kemudian, awak media ini pun konfirmasi pihak kejaksaan. “Tidak ada backup dari kejaksaan,” tegas Yadi.
Malah pihak Yadi kini tengah mempelajari dan menindaklanjuti laporan pengaduan. Bersambung… (Simare / George)
