Medan | POSTKEADILAN. Setelah selesai Debat Pilkada Taput aktivis sosial dan pegiat Pers Maha Rajagukguk mengatakan semua harus menjaga kondusifitas Tapanuli Utara karena kita semua adalah keluarga dan bersaudara.
Debat Publik Pilkada adalah sebuah sarana untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, dan juga literasi politik.
Artinya, tahapan pilkada itu sudah berjalan dan tinggal kita menilai dan mari memberikan respon positif yang bagus bahwa kedua calon itu sudah maksimal dalam memberikan paparannya di debat pilkada Taput pada Jumat (08/11/2024).
Kita harus menghormati keduanya, tegas Maha Rajagukguk lagi.
Aktivis sosial dan Pers dari Tapanuli Utara Maha Rajagukguk sangat mengharapkan Pilkada Taput berjalan dengan jujur dan damai serta untuk kepentingan jangka Panjang Tapanuli Utara.
Mari menjadikan Pilkada Taput sebagai sebuah momentum untuk membangun Taput dengan prinsip kejujuran, keterbukaan dan penuh dengan persaudaraan, tegas.
Maha Rajagukguk baru-baru ini menyikapi Pilkada Serentak 27 November 2024 nanti, khusus Taput yang mempertemukan dua kandidat yang merupakan Putra-Putri terbaik dari Taput, Dr. Jonius TP Hutabarat, M.Si berpasangan dengan Dr. Deni P. Sihombing dan Satika Simamora, SE, MM, berpasangan dengan Sarlandy Hutabarat SH.
Kalau pilkada dijadikan sebagai pertarungan kepentingan elite politik, semakin nyatalah bahwa kebenaran esensi pilkada serentak kembali menjadi sesuatu yang musti dipertaruhkan.
Mendorong kebenaran esensi pilkada serentak butuh dukungan penuh dari rakyat, kejujuran parpol, kejujuran para calon, dan penegakan hukum yang tegas, tambah Maha Rajagukguk.
Hukum yang tegas, aturan main pilkada dan kejujuran para calon tentu jadi modal yang sangat penting untuk mewujudkan demokratisasi di daerah.
Untuk itu, memahami hakikat pilkada merupakan langkah awal yang harus kita renungkan bersama.
Tujuan pilkada ……………………