Ketua LSM Kampak Mas-RI (M. Wahidin,S.Hi) mengecek langsung ke lokasi dan melakukan pengukuran dan mengatakan bahwa pengerjaan hotmix ini terkesan asal jadi saja, dan seperti hanya menggugurkan kewajiban saja.
“Saya sudah ngecek langsung, dan pengerjaan hotmix jalan lingkungan ini terkesan asal jadi saja, seakan-akan hanya menggugurkan kewajiban saja, banyak ketidak sesuaiannya, mulai dari kurangnya spek seperti ketebalan maupun tingginya tak sesuai, kurang bilas atau pengerasan juga, hasilnya pun seperti yang terlihat dengan kasat mata kita kayak kulit buaya. Pori-pori nya terlihat jelas”. Ungkap Ketua LSM Kampak Mas-RI.
“Saya pun sudah memberi tahukan secara langsung kepada pihak TPK Desa Leuwinutug, yang saat itu memakai baju ijo y laki-laki, tapi respon nya mala kebalik katanya itu terlalu halus jadi terlihat bagus, lalu saya beserta rekan-rekan ditinggalkan begitu saja, saya coba menghubungi Kades Leuwinutug dan saya kirim foto-fotonya, jawaban Kades itu sudah ada tim nya, yang faham hal tersebut.
“Saya sendiri kurang begitu faham soal itu kata pak Kades Leuwinutug ke saya saat bicara via phone whatsapp pada minggu 11 Agustus 2024 lalu”. Beber Wahidin Ketua LSM.
Lebih lanjut Ketua LSM menyampaikan “Pak Kades Leuwinutug mengajak bertemu pada hari senin 12 Agustus di kantornya, tetapi keesokan harinya kita sudah otw ke kantor nya, tiba-tiba Kades nya mengalihkan waktu jam 4 sore, ketika jam 3 sore di WA lagi, Kades nya berdalih lagi masih ada giat diluar, jadi ini Kades saya akui jago sekali monopoli nya, ia merasa Wartawan dan LSM itu bukan apa-apa dimatanya.
Bahakan di dekat desa sendiri tem media menemukan adanya scrup bahan aspal bekas di lokasi pekerjaan yang hanya berjarak kurang lebih 100 MTR dari kantor desa tentunya ini merupakan pembiaran. ( Nurbaeti )