Bogor Post keadilan, sudah 4 hari pekerjaan pembangunan SMPN 4 Citeureup tidak bisa beraktifitas dikarenakan akses jalan menuju lokasi proyek di tutup warga dan tentunya ini menghambat pekerjaan.
Saat ditemui wartawan salah satu tokoh masyarakat H. Dedi mengatakan kami segenap warga melakukan aksi ini karena kecewa dengan pihak kontraktor SMPN 4 Citeureup yang baru memberikan kompensasi sebesar Rp 7 juta.
Padahal kami tahu itu uang kompensasi sebesar 50 juta, bukan itu saja kami sebagai pemilik lahan belum dibayar kan sepenuhnya kepada kami selaku pemilik lahan.
Kami juga aneh dengan dinas pendidikan kabupaten Bogor kenapa belum selesai dengan warga pekerjaan sudah dilakukan apakah ini efek dari masalah yang menimpa dinas pendidikan yang tersangkut dengan KPK gadungan yang sempat viral dimedia.
Harapan kami agar semua yang menjadi hak kami dipenuhi baik itu kompensasi untuk warga sekitar maupun pemilik lahan yang belum dibayar baik itu oleh pihak kontraktor maupun oleh dinas pendidikan kabupaten Bogor.
Anto selaku perwakilan dari pihak kontraktor menjelaskan bahwa untuk kompensasi bagi warga sudah di berikan sejak tanggal 14 Agustus sebelum memulai pekerjaan dan kami memberikan satu pintu kepada kepala desa lewinutug, kami punya bukti dan foto serta kwitansi waktu memberikan untuk itu kami akan segera berkoordinasi dengan pihak kepala desa guha menyelesaikan permasalah ini.
Mengenai lahan yang belum dibayar ……………