Kemudian, pertama kali realisasi investasi PMA dan PMDN saat ini hampir seimbang atau 50 – 50, hal itu menandakan penanam modal dalam negeri juga semakin banyak dan mau berinvestasi di bidang-bidang yang diminati.
Jawaban kami selalu tiga, kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat,”
Satu, infrastrukturnya sangat banyak, ada 10 jalan tol sudah ter konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya,”sebut Kang Emil.
Kemudian jawaban yang kedua adalah, indeks Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat yang sangat produktif.
Dan jawaban yang ketiga adalah, Pelayanan investasi yang cepat, akurat dan berintegritas,” Plus kami selalu keliling untuk memasarkan, termasuk saya sendiri sebagai Gubernur Jawa Barat, itulah jawaban dari kenapa ada berita baik di hari ini, investasi kita juara se-Indonesia,”jelas Kang Emil.
Atas capaian tersebut, lanjut Kang Emil, Pemerintah Pusat melalui BKPM menargetkan agar realisasi investasi bisa kembali naik pada medio 2022, BKPM menargetkan investasi yang masuk adalah Rp1.200 triliun atau naik 30 persen.
Sedangkan Jawa Barat ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 15 persen dari target Pemerintah sebesar Rp1.200 triliun, target tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2022 yakni 5,2 sampai 5,5 persen.
Kemudian Pemerintah Pusat memang punya target Rp1.200 triliun dan 15 persennya dititipkan ke Jawa Barat, Itu yang nanti kita akan diskusikan,”ujar Ridwan Kamil. (Christ)