Sementara, Dr H Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar target SDGs tetap harus dicapai meskipun terdampak pandemi. Karena itu, aksi nyata dan kerja sama para pihak sangat diperlukan untuk akselarasi pencapaian SDGs.
Menurutnya, penguatan kerangka regulasi dan pengarusutamaan SDGs perlu terus dilakukan, baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
“Apresiasi yang tinggi dari saya untuk segenap peserta yang berpartisipasi dalam SDGs Action Award. Selamat kepada para pemenang, anda adalah orang hebat yang sudah melakukan aksi-aksi yang luar biasa. Semoga konferensi tahun ini dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif dan berkolaborasi,” ungkapnya.
Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, PhD menyampaikan, setidaknya ada enam strategi utama sebagai “game changer” terkait industrialisasi untuk meningkatkan produktivitas yang mampu mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Keenam strategi tersebut antara lain, sumber daya bersaing berupa sistem kesehatan, pendidikan dan riset serta inovasi; produktivitas sektor ekonomi; ekonomi hijau; transformasi digital; integrasi ekonomi; dan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Industrialisasi (paradigma baru) harus dilakukan dengan cara meningkatkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antar produk. Selain itu, meningkatkan akumulasi pengetahuan produktif yang didukung oleh riset dan inovasi juga menjadi hal penting,” jelas Amalia. (IPB/Rz/Bns)