Setelah kunjungan Mill ,semua rombongan kembali diajak ke guest house . Manager Corporate Comunication (Corpcom) PT. TPL Salomo Sitohang menyampaikan rasa Terimakasih atas kunjungan awak media serta menjelaskan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Lebih lanjut disampaikan untuk menunjang kebutuhan bahan baku, perusahaan memiliki 5 sektor yaitu sektor Habisaran, Aek Nauli, Tele, Aek Raja dan sektor Tapsel.
Dalam pengelolaan dana Community Developmen (CD) sebesar 1 % dari penjualan bersih, masih difokuskan pada peningkatan pendidikan, kebudayaan dan keberagaman.
Untuk bidang kesehatan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur, lingkungan, kesejahteraan dan penciptaan tenaga kerja serta pengembangan keterampilan.
Menurut Salomo, PT. TPL dalam komitmenya masih tetap berpegang teguh untuk kebaikan bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan dan terakhir bagi perusahaan sendiri.
Undangan kunjungan atau visit kepada wartawan adalah sebagai bentuk menjalin hubungan silahturahmi antara perusahaan dengan para jurnalis serta sekaligus memperkenalkan tahapan tahapan dari proses awal hingga akhir dari produksi kayu Eucalyptus menjadi bubur kertas hingga kapas”
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat komunikasi kita dengan rekan rekan wartawan” ujar Salomo Sitohang,
Dijelaskannya, meskipun perusahaan sempat terhenti sementara, namun pihak perusahaan masih tetap eksis melakukan komunikasi dengan para wartawan, bahkan katanya meskipun perusahaan mengalami kekurangan bahan baku (Eucalyptus) perusahan sampai sekarang masih tetap melakukan produksi.
“Meskipun sempat terhenti sebentar namun hingga saat ini perusahaan masih terus berproduksi. Kita akui bahan baku atau Eucalyptus berkurang namun tidak menyurutkan perusahaan untuk tidak melakukan produksi” sebutnya.
Limbah yang terlihat momok yang menakutkan ditengah masyarakat, bisa dikelola dengan baik.