Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsJakarta

Seminar ILUNI, Rektor Jamal Paparkan PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI SARAN KOMUNIKASI ANTAR AGAMA

70
×

Seminar ILUNI, Rektor Jamal Paparkan PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI SARAN KOMUNIKASI ANTAR AGAMA

Sebarkan artikel ini

Jakarta PostKeadilan – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) adakan Live Seminar PEMBANGUNAN RUMAH-RUMAH IBADAH DI PERGURUAN TINGGI, Sabtu (5/3/2022) pagi.

Pada seminar tersebut, hadir sebagai nara sumber Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Prof. Ari Kuncoro, SP, MA, PhD, Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdikbudristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi M.Ed, Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Jamal Wiwoho SH, M.Hum, Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno SH, M.Si, FCBArb, Warek 3 Bid. Kemahasiswaan IPDN Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si dan anggota ahli Greenmetric Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch, Ph.D.

Example 300x600

Pada kesempatan tersebut, Rektor Prof. Dr. Jamal Wiwoho SH, M.Hum memaparkan tentang Universitas Sebelas Maret (UNS), kampus yang ia gawangi sebagai Kampus Benteng dan Pelopor Pancasila
(kompleks ibadah adalah bakti keharmonisan).

Rektor Jamal, panggilan akrab Prof. Dr. Jamal Wiwoho SH, M.Hum melalui Power Point menyajikan WEBINAR PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI SARAN KOMUNIKASI ANTAR AGAMA DAN PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA.
Tentang KEBERAGAMAN AGAMA DAN TOLERANSI. Dia (Jamal) yang juga menjabat Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MR{YNI) menjelaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, begitulah bunyi dari Sila Pertama Pancasila yang kental dengan nilai leluhur bangsa kita yang bertuhan.

“Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman budaya dan nilai-nilai religius yang bebeda dari berbagai suku dan daerah. Kemajemukan merupakan keunikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, yang kaya akan budaya, suku, agama, dan ras. Sehingga di Indonesia tidak hanya satu tiang agama yang diakui, melainkan enam tiang agama, yaitu Islam, Kristen, Khatolik, Budha, Hindu, dan Konghucu, Keberagaman/kemajemukan inilah yang mendorong munculnya sikap toleransi antar umat beragama,” ujarnya.

Mengenai IDE AWAL PENDIRI KAMPUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET BANGUN KOMPLEKS TEMPAT IBADAH, demikian paparannya:

 KAMPUS sejatinya adalah miniatur INDONESIA, yang didalamnya dihuni oleh oleh pribadi dari berbagai latar belakang sosial budaya, agama, suku bangsa, dan adat- istiadat yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia.

 Perlu dibangun budaya kewargaan di UNS, yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme yang dilakukan secara sistematis, komprehensif, dan terintegrasi melalui program kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler, budaya kampus, dan kompleks tempat peribadatan.

 Diprediksikan bahwa faktor ideologi merupakan penyebab terjadinya perkembangan radikalisme dikalangan mahasiswa, sehingga Kampus perlu memperkokoh komitmen kebangsaan bersama dari sudut pandang agama;

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.