Karawang, Postkeadilan – Deklarasi #2019GantiPresiden dan Deklarasi #TetapJokowi di Karawang batal digelar yang di rencanakan pada Minggu (2/9/2018) lalu. Kedua penyelenggara sepakat menahan diri untuk menjaga kondisifitas.
“Deklarasi tidak jadi dilakukan, diganti oleh baksos, periksa kesehatan gratis. Saat car free day di dekat Lapangan Karangpawitan nanti,” kata Elyasa Budiyanto, koordinator aksi #2019GantiPresiden saat dihubungi beberapa melalui via telepon seluler miliknya, Kamis itu.
Elyasa mengungkapkan panitia sepakat mengubah konsep Acara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Kami sengaja mengubah konsep untuk menjaga kondusifitas di Karawang. Karena kami tidak mau terjadi hal konyol seperti di daerah lain. Untuk menjaga dari provokasi – provokasi pihak lain. Supaya tidak ada bentrok,” kilah Elyasa.
Lanjut dia, menyatakan pihaknya terlebih dahulu yang memberitahukan rencana deklarasi #2019GantiPresiden ke Polres Karawang, dibanding rencana PDIP deklarasi #TetapJokowi.
Penjabaran Elyasa surat pemberitahuan mereka kepada Polres Karawang pada Jumat, 10 Agustus 2018 lalu. Sementara panitia Deklarasi #TetapJokowi 17 hari kemudian atau pada 27 Agustus 2018.
“Jadi kami yang duluan (melakukan pemberitahuan kegiatan) lalu disusul oleh surat pemberitahuan dari kubu sebelah ( PDIP),” terang Elyasa.
Meski begitu, Elyasa menjamin kegiatan nanti bebas dari bentuk provokasi. “Kegiatan nanti hanya menyampaikan aspirasi saja. Seperti lazimnya kegiatan parpol, ada baksos, periksa kesehatan gratis. Warga negara kan punya hak melakukan itu,” bebernya.
Sementara itu, Deden Sopian Ketua Panitia Pelaksana 2019 #TetapJokowi menuturkan motivasi PDI melakukan aksi berbarengan dengan deklarasi #2019GantiPresiden bukan agar terjadi bentrokan apalagi penghadangan.
“Awalnya kami ingin buat acara yang sejuk. Jadi kubu kami melakukan aksi bersama kubu sebelah dengan damai. Supaya jadi contoh di daerah lain,” kata Deden saat dihubungi PostKeadilan.
“Namun berbagai pihak khawatir, acara berbarengan ini bisa mengakibatkan bentrok. Alhasil kedua kubu sepakat tidak melakukan aksi deklarasi tanggal 2 nanti,” ucap Deden di ujung Telepon Selulernya.
Seperti diketahui, Kesepakatan itu terbentuk, setelah sejumlah pimpinan partai di Karawang bertemu dan bermusyawarah Rabu (29/8/2018). Pertemuan terjadi antara Slamet Djayusman (PDIP), Dedi Sudrajat (PKS), Rahmat Saridil (Partai NasDem), Rafiudin Firdaus (Partai Demokrat) dan Syukur Mulyono (Partai Golkar).
“Dalam pertemuan itu semua sepakat menjaga kondusifitas di Karawang. Kedua kubu juga sepakat tidak melakukan deklarasi tanggal 2 nanti,” tegas Deden.
Disisi lain, Spanduk penolakan deklarasi dukungan terhadap kedua calon presiden bermunculan. Pantauan PostKeadilan, sejak Rabu (29/8) itu sepanduk tersebut terpajang di sejumlah titik di Karawang. Spanduk tersebut kemungkinan dipasang pada malam hari.
Spanduk tersebut bertuliskan “Kami Warga Karawang Menolak Segala Bentuk Deklarasi yang Dapat Memecah Belah Bangsa”. Tulisan tersebut dicetak mencolok dengan warna merah, begitu pula dengan tulisan “Wilujeng Tepang Taun, Kota Karawang Pangkal Perjuangan Nu Ka-385 tahun 2018”.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, spanduk itu terpasang di beberapa titik di Karawang. Di jalur utama Jalan Ahmad Yani, ada enam spanduk mulai dari persimpangan Jalan Tuparev hingga depan kantor Pemda Karawang.
Sebelumnya, berbagai rencana aksi deklarasi jelang pilpres mulai bermunculan di Karawang. Rencananya dua deklarasi dari kelompok 2019Ganti Presiden dan 2019Tetap Jokowi bakal dilangsungkan di Lapangan Karangpawitan, dalam waktu berbarengan, Minggu (2/9/) itu.
Kedua kelompok sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polres Karawang. Berdasarkan surat pemberitahuan dari kedua deklarasi tersebut. Masing – masing kubu bakal mengerahkan ribuan massa di Lapangan Karangpawitan. Kubu 2019 Tetap Jokowi misalnya memberitahukan akan mengerahkan 5 ribu orang sejak pukul 08.00 pagi pada Minggu (2/9) nanti. Adapun kubu 2019 Ganti Presiden rencananya bakal mengerahkan 3 ribu massa.
Namun rencana itu batal karena sejumlah masyarakat Karawang menghimbau agenda tersebut dibatalkan, tidak dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama. Segera menyelenggarakan deklarasi Karawang Damai. ( Jhon/Pariston )