“Dari segi lingkungan pembuatan pupuk vermicompost dengan melibatkan peran cacing pengurai ini, dapat mengurangi pencemaran yang berasal dari limbah organik. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mampu melihat potensi sumber daya yang mereka miliki seperti kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi,” terang Linggom.
Dalam sambutannya saat acara pelepasan di halaman kantor Bupati Toba, Poltak Sitorus meminta agar para petani memanfaatkan dengan baik kegiatan studi banding ini sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan pertanian di Kabupaten Toba.
“Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini, kita harapkan para peserta studi banding dapat mempelajari ilmu yang disampaikan dengan baik. Nantinya ilmu yang didapat harus dipraktikan secara mandiri. Silakan praktekkan ilmu ATM, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi,” kata Poltak.
Beliau menambahkan, agar para petani terbuka untuk banyak belajar dalam bidang pertanian, supaya ke depannya bisa menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi akibat harga komoditas pertanian di Kabupaten Toba.