Bekasi, PostKeadilan – Kinerja Dinas Tarkim yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dalam kepedulian ‘Stunting’ terhadap masyarakat Kabupaten Bekasi mendapat apresiasi dari warga Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat.
Kedua instansi tersebut membuat program SPLD-S (Sumber Penyediaan Air dan Penyediaan Air Limbah Domestik-Sampah) atau yang bisa di sebut WC atau jamban sehat dan lebih dikenal dengan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) diberbagai wilayah Kabupaten Bekasi, diantaranya pembangunan di Desa Sukadanau.
Tentunya warga Desa Sukadanau penerima pembangunan MCK tersebut sangat berterimakasih kepada Pemerintah.
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir ketika dimintai Keterangan terkait program kerja 2023 mengatakan, dari APBD ada sistem pengelolaan limbah Domestik setempat atau SPLD-S, bisa di sebut MCK di rumah-rumah yang terletak dipinggiran sungai.
“Program Stunting ini kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan P2HP. Mencoba menyiasatinya, yakni bagi warga yang masih kategori stunting. Dimana kita lihat masih banyak masyarakat yang buang kotoran di sungai, kan sangat menganggu kesehatan. Maka dari itu kita berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk buat program SPLD-S,” ujar Nur Chaidir.
Hal ini dibenarkan Ilham, Plt Kepala Desa Suka Danau.
“Atas nama warga desa dan pemerintah Desa Suka Danau, kami mengucapkan terima kasih. Program SPLD-S berjalan lancar dan baik di Desa Sukadanau,” ucap Ilham.
Ilham menuturkan bahwa program pembangunan sarana MCK kepada warga sangat membantu. Terlebih bagi warga yang tidak mempunyai WC.
Saat menyambangi beberapa warga penerima manfaat program SPLAD-S atau pembangunan MCK, kesemua warga yang ditemui tersenyum dan mimik wajah senang karena dapat bantuan pembangunan WC/MCK.
“Kami sangat senang dapat bantuan WC Gratis. Sekarang tidak lagi kesulitan buang hajat gitu. Terimakasih kepada Pemerintah yang telah membantu kami,” ungkap Riti, warga Suka Danau penerima bantuan.
(Red)