MUSI RAWAS.- Post Keadilan.- Wujud cinta tanah air dan tanah kelahirannya pada peringatan bangga jadi anak seorang petani di daerah Merasi dimana tempat tersebut merupakan tanah kelahiran dan juga sejarah transmigrasi tahun 1937 sebelum masa kemerdekaan ( daerah kolones ) Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 1000 meter.
Dian Prasetio mewujudkan Cinta dan Kesetiaan Terhadap NKRI pada hari Minggu, 20 Agustus 2023 menghadirkan kurang lebih puluhan ribu peserta baik yang hadir Nahdlatul Ulama Musi Rawas dan warga masyarakat umum sekitarnya. Pungkas mas Dian.
Mengujudkan Bhineka Tunggal Ika tumpah blek di mulai lapangan sepak bola desa G1 Mataram kecamatan Tugumulyo hingga lapangan sepak bola desa F Trikoyo Kec Tugumulyo, Kab Musirawas sesuai wawancara team media mata elang indonesia kepada Ketua Penyelenggara sekaligus ketua PC-NU Musirawas Kyai Ustman Safi’i disela sela waktu acara.
Untuk Meriahkan Hari Ulang Tahun RI ke-78 dengan Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 1000 meter di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumsel itu yang pertama kirab bendera terpanjang. Pungkas Kyai Ustman Safi’i
Dikesempatan itu pula Ndan Heri diwawancarai selaku wakil Nahdlatul Ulama yang hadir jauh jauh dari pusat mengatakan ini sejarah kirab terpanjang membentang panjang Merah Putih di Sumsel dan pertama kali bisa menghadirkan puluhan ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) Musi Rawas, yang diketuai oleh Kyai Ustman Syafi’i, berkumpul untuk melaksanakan NU_Mpleg-Bleg yang meriah.
Acara ini juga menjadi momen pertama Indonesia bersejarah dengan kehadiran Syaih Sayid Ahmad Rouhi Al Jailani Zuriat Syeh Abdul Kodir Jailani ke-28 pertama kali di Indonesia untuk memimpin Doa dengan tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju.” pungkas ndan Heri
Kegiatan yang spektakuler ini berlangsung di lapangan Desa G1 Mataram dan Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musirawas.
Ketua Dewan Pakar Himpunan Pengusaha Nahdiyin (HPN) Sumatra Selatan, Dian Prasetio SH menjabat pula sebagai Waketum Kadin Indonesia bidang perdagangan menyampaikan pesan penting dalam apel kebangsaan ini. Dalam inspektur apelnya, ia membacakan teks Pancasila sebagai bentuk dukungan kuat dari masyarakat Nahdiyin kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kegiatan kirab bendera merah putih ini kami lakukan sebagai wujud cinta dan kesetiaan kami kepada NKRI. Kami ingin membangkitkan semangat nasionalisme bersama-sama Nahdlatul Ulama untuk cinta tanah air dan menjadikan NKRI sebagai harga mati,” ucap Dian Prasetio.
Dalam pidatonya, Dian Prasetio juga mengingatkan ribuan masyarakat Nahdiyin Musi Rawas tentang pentingnya menjaga kekompakan dan persatuan. Ia berpesan agar mereka tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kami berharap seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Musi senantiasa menjaga kebersamaan dan kekompakan, serta tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang hanya ingin mengganggu kedamaian dan persatuan kita,” ujar Dian Prasetio.
Setelah apel kebangsaan, acara dilanjutkan dengan istighosah yang dipimpin langsung oleh Syaih Sayid Ahmad Rouhi Al Jailani. Kegiatan istighosah ini menjadi momen spiritual bagi para peserta, menguatkan semangat untuk terus berjuang demi kebaikan bangsa dan negara. Setelah istighosah, rombongan keluarga besar Nahdlatul Ulama Musi Rawas, yang dipimpin oleh Dewan Pakar HPN Dian Prasetio, melaksanakan kirab bendera merah putih sepanjang 1000 meter.
Perjalanan dimulai dari lapangan bola kaki Desa G1 Mataram dan berakhir di lapangan bola kaki Desa F Trikoyo ber iring iringan jalan kaki bentangkan bendera kebanggan bangsa Indonesia pusaka Merah Putih panjang 1000 meter dengan aman terkendali.
Ribuan warga yang sudah menunggu sejak pagi dengan antusiasme menyambut rombongan di garis finis kirab dilaksanakan.