Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsJakarta

30 Jaksa Diberikan Pengamanan Khusus Mengawal Sidang Korupsi PT Timah

48
×

30 Jaksa Diberikan Pengamanan Khusus Mengawal Sidang Korupsi PT Timah

Sebarkan artikel ini

POSTKEADILAN.COM – JAKARTA. 30 Jaksa Penuntut Umum (JPU), disiapkan Kejaksaan Agung untuk menangani perkara korupsi tata niaga komuditas timah wilayah IUP PT Timah periode 2025-2022.

Mereka akan menyusun dakwaan untuk didaftarkan ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta untuk kepentingan persidangan.

Example 300x600

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar, mengatakan Jaksa tersebut disiapkan setelah berkas perkara dari 12 tersangka dinyatakan lengkap dan siap disidangkan.

“Ada sekitar 30 Jaksa yang akan dilibatkan dalam perkara korupsi tersebut. Mereka adalah gabungan dari Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” kata Harli, kepada media, dikutip Minggu (16 Juni 2024).

Dijelaskannya, puluhan jaksa tersebut nantinya juga akan diberikan pengaman khusus hingga proses persidangan selesai.

“Terhadap Jaksa yang menangani perkara tersebut akan ada pengamanan khusus, meski hal itu sejak awal sudah kami lakukan ya,” ungkapnya.

Diketahui, Kejagung telah menetapkan 22 tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah.

Mereka adalah Direktur Utama PT Timah 2016-2021, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani hingga Harvey Moeis sebagai perpanjangan tangan dari PT Refined Bangka Tin.

Sementara berkas 12 tersangka telah dilimpahkan oleh penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk segera disidangkan.

Terakhir, Kejagung menyebutkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) nilai kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut mencapai Rp300,003 triliun.

Penulis : Bambang.MD

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.