Jakarta, PostKeadilan – Hebohnya di media sosial Twitter, dimana Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany melalui twitter miliknya bermaksud klarifikasi tentang berita/Poster menurutnya Hoax, ditanggapi banyak kalangan.
Tsamara men twitt demikian : Partai Solidaritas Indonesia @psi_id tidak pernah memproduksi materi ini. Ada upaya untuk mengadu domba antara @psi_id dengan @PDI_Perjuangan.
Twitt an ini pun langsung di tanggapi dan di Retweet ratusan pengguna twiiter demikian :
sarjana berpendidikan @dkbersamakita Mar 14
De Tsamara minta maaf sama Bu Mega, biar koalisinya lancar sama PDIP. Jgn lah buat opini publik/buat sendiri dan disebarkan seakan2 teraniaya krena hoax dan menyalahkan org lain. Cuitin ke Bu Mega aja dihapus(ada jejak digital)be jd mba sndiri yg sebar.lempar batu smbunyi tngan.
Syafi’i Pey Sapi @sapey_era Mar 14
Pada waktu itu ada perempuan liat septi tank,c perempuan bilang jijik&najis, tapi sekarang dia dah masuk kedalemnya,c perempuan menikmatinya.
Cuitan demikian, awak media ini sempat menanggapi demikian:
PostKeadilan @kimsan_indra Mar 15
Replying to @sapey_era @rt_ajah and 4 others
‘Pengandaian perempuan @sapey itu di tujukan ke cpa.? Ungkap donk.. Ntar kaum perempuan MARAH. Klo laki, berani ungkap. Kita ntar salah mnduga lgi. Apakah itu perempuan yg anda maksud istri/pacar anda yg dlu jijik liat anda, kini hadouuhh.. love2. Maaf jk dugaan dmikian.. Hehe..
Dari para pengguna Twitter yang beri respon twitt an Tsamara itu, banyak yang menilai negative kepada Tsamara. Ada yang membuka kembali rekam jejak digital Tsamara di tahun 2015.
Ditemui di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018), Tsamara mengatakan ada pihak yang ingin mengadu domba partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Indikasinya, dibukanya kembali jejak digital Tsamara di media sosial.
“Ada yang mau mencoba mengadu domba kami dengan PDIP sebagai pendukung Presiden Joko Widodo,” ujar Tsamara.
Pada tahun 2015, Tsamara mencuit, “Megawati akan dimakan kesombongannya sendiri… ” dan “Pak Jokowi, inilah saatnya ambil alih PDIP”. Menurut Tsamara, potongan pernyataan tersebut dia tulis karena emosional kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Jokowi sebagai petugas partai.
Saat itu, Tsamara masih berusia 18 tahun, yang sedang getol mengomentari isu politik. “Saya anak 18 tahun yang asal ceplas-ceplos. Ingin komentar saja, apalagi dalam membela Pak Jokowi,” terang dia.
Lanjut Tsamara, perbuatan demikian di akuinya tidak bijak. Dimana sekarang ini, dia dalam tahap proses untuk menjadi lebih bijak.
“Saat berkomentar itu, saya juga tidak berafiliasi dengan partai politik. Memang benar itu tweet saya,” ucapnya.
Menurut dia, jejak digitalnya di media sosial sengaja kembali digaungkan untuk memecah belah partai. Namun, setelah berada di dalam partai, Tsamara memahami cara mengkritisi yang lebih baik.
“Ini bukan lagi ingin menyerang personal, tapi sudah ingin memecah partai,” tudingnya.
Selain itu, ia menepis adanya poster hoax yang beredar di media sosial yang menampilkan fotonya dengan lambang PSI dan dibubuhi kalimat “Megawati Tak Pantas Pimpin PDIP”.
“Itu bukan poster dari saya. Nama saya saja salah dibuatnya. Nama saya Tsamara Amany. Pakai Y. Bukan Tsamara Amani, seperti yang tertulis dalam poster itu.” pungkasnya. (R-01/Tim)