Bekasi – PostKeadilan, Pengelolaan dana pendidikan di SDN Sumberjaya 02 kini menjadi sorotan tajam. Pasalnya, anggaran fantastis yang digelontorkan untuk pos “Pengembangan Perpustakaan” selama tiga tahun terakhir dinilai tidak berbanding lurus dengan kondisi fisik di lapangan.
Namun, realita di lapangan justru menampilkan pemandangan yang miris. Berdasarkan pantauan langsung dan dokumentasi video, Rabu, 17/12/2025.
Tertuang total anggaran yang dialokasikan sekolah untuk pengembangan perpustakaan dari tahun 2023 hingga 2025 mencapai angka yang mencengangkan, yakni :
2023: Rp 136.709.600
2024: Rp 87.992.500
2025: Rp 102.082.400
TOTAL: Rp 326.784.500 (Tiga Ratus Dua Puluh Enam Juta Lebih)
dilansir : jaga.id
Logika : Uang sebesar Rp 326 Juta untuk skala perpustakaan SD (seperti terlihat di video) adalah angka yang sangat fantastis.
Dengan uang segitu, secara wajar seharusnya sekolah sudah bisa memiliki:
Interior modern (rak baru, meja baca, karpet vinil/busa, AC).
Ribuan eksemplar buku baru (buku pengayaan & referensi).
Sistem katalog digital (komputer admin & barcode scanner).
Fasilitas Membaca (Nihil):
– Tidak ada meja baca untuk siswa.
– Tidak ada karpet atau area lesehan yang layak.
– Lantai ubin biasa, tidak ramah anak untuk duduk lama.
– Plafon bolong
– Rak buku terlihat standar (rak besi gudang), bukan rak display perpustakaan yang menarik minat baca.
Ruangan yang seharusnya menjadi pusat literasi siswa tersebut lebih menyerupai gudang penyimpanan.
Kondisi ini sangat disayangkan di tengah rendahnya minat baca anak-anak Indonesia. Anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk mendongkrak literasi siswa melalui penyediaan buku bermutu dan ruang baca yang nyaman, justru terindikasi menguap atau dibelanjakan untuk aset yang salah sasaran. Bersambung (Vanaya)













