Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Headline NewsHukrim

Korban Pengroyokan Pertanyakan Kinerja Penyidik Polresta Bekasi

10
×

Korban Pengroyokan Pertanyakan Kinerja Penyidik Polresta Bekasi

Sebarkan artikel ini

img_20161115_155210

Bekasi, PostKeadilan – Achmad Zarkasih korban penganiayaan dan pengroyokan yang diduga dilakukan oleh okum Satpol PP Kecamatan Pondok Gede Bekasi Bambang dan rekannya, korban pertanyakan lambannya penanganan yang dilakukan penyelidik Polersta Bekasi Kota.
Pasalnya, pasca kejadian pengroyokan terhadap Achmad yang terjadi pada hari Senin 27 Juni 2016 di kantor Kecamatan Pondok Gede dan lansung dilaporkan Achmad ke Polresta Bekasi, hingga kini para terlapor bebas berkeliaran alias belum dilakukan penahanan.
Acmad pada waktu kejadian adalah seorang jurnalis di suatu tabloid, bersama teman kerjanya ingin temui Camat Pondok Gede yang waktu itu dijabat oleh Chairul Umah. Dipertanyakan Achmad yang ketemu dengan Bambang di Kantor Camat Pondok Gede, Bambang sebut Camat tidak ada.
Namun karena diketahui mobil Camat Chairul ada, di cek kembali oleh Achmad dan temannya, ternyata Chairul berada di kantor. “Saya tegur, eh.. malah saya diancam dia (Bambang),” cerita Achmad kepada PostKeadilan di Tambun Selatan Bekasi, Selasa (15/11).
Lanjut Achmad, usai ketemu Chairul dan hendak pulang, Bambang dan 3 orang rekannya yang diduga adalah preman, menarik dan memukuli Achmad di kantor Camatitu. Sontak saja Achmad tidak terima diperlakukan demikian dan langsung melaporkan kejadian tersebut di Polresta Bekasi Kota.
“Saya pernah bersama Pemred saya dulu bertemu dengan para pelaku, Bambang dan orang Ambon yang memukuli saya itu. Ketemu pak Walikota Rahmat Effendi, ada pak Camat Chairul, Humas Pemkot Bekasi HM Jufri, Kasatpol PP Cecep Suherlan dan Kasie Trantib Pondok Gede. “Ini bang rekaman pertemuan,” beber Achmad sembari perdengarkan rekaman hasil pertemuan.
Dari suara rekaman itu, terdengar Walikota Rahmat Effendi menegur Bambang dan para pelaku. “Kalian ini pakai baju Satpol PP, jangan bikin malu pemerintah. Kalau kalian tidak pakai baju Satpol PP, terserah kalian saja. Satpol PP milik pemerintah loh,” kata Walikota Rahmat Effendi dalam rekaman.
“Sekarang begini, mereka sudah salah. Mau dilanjutkan secara hukum silahkan, mau kekeluargaan, silahkan,” ucap Effendi dalam suara rekaman pertemuan.
Menurut Achmad, usai pertemuan itu, para pelaku tidak pernah temui dirinya. “”Mereka (para pelaku) tidak pernah temui saya. Artinya, tidak ada etikad baik,” pungkas Achmad.
“Ya bang..Kita ketemu langsung saja bang. Hari Kamis ya,” jawab Danang, oknum penyelidik Polresta Kota yang menangani kasus tersebut di ujung seluler ketika dipertanyakan awak media ini tentang progress laporan Achmad, Selasa (15/11).
Hal nya Bambang, oknum Satpol PP yang diduga sebagai otak penganiayaan terhadap Ahcmad, berdalih telah didamaikan Walikota. “Kami sudah di damaikan pak Walikota. Abang tanya saja sama walikota,” putus Bambang melalui HP, Selasa (15/11). Bersambung………………..RO-1/Tim

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.