“Kita takut anak-anak muda dirasuki dengan paham-paham begini, yang akan merusak sendi-sendi kehidupan nantinya. Dan dari situ kita sepakat, diskusi dengan kawan-kawan tadi kita perlu buat forum ini sehingga nanti semua stakeholder bergerak bersama untuk mencegah timbulnya paham-paham radikalisme terorisme diseluruh wilayah Kabupaten Batanghari,” kata MFA.
Dikatakan Bupati, selain mahasiswa hal ini harus masuk ke kampung-kampung, SMA. Karena salah satu virus disebarkan melalui gadget, lewat medsos.
“Kalau dulu lewat pengajian, sekarang lewat medsos salah satu elemennya lewat kampus. Bagaimana setiap pelajaran diselipkan untuk pengingat kemudian di buat ruang untuk adik-adik kita konsultasi kalau dia menerima informasi-informasi baru yang mengusik diri mereka. Kita minta juga para dosen membuka diri untuk mahasiswanya berkonsultasi, karena takutnya jika tidak dikonsultasikan ini ditelannya mentah-mentah dan nanti akan menjadi hal berbahaya,” terangnya.
“Karena saya yakin radikal terorisme itu muncul dari kebencian, dan kebencian itu gampang disulut sekarang dengan kontraksi ekonomi dengan gini ratio yang belum begitu baik virus-virus ini akan mudah disebarkan ditengah masyarakat Kabupaten Batanghari,” tutup MFA.(Ali kucir)