Tanjung Pinang, PostKeadilan – Warga Tanjung Pinang, sebut saja Akuang, calon konsumen PDAM Tirta Kepri merasa di bohongi oleh oknum pegawai PDAM bernama Wahyu. Pasalnya, Akuang yang telah belanja bahan-bahan material instalasi penyambungan sanitasi air PDAM menuju kediamanannya hingga benghabiskan dana sekitar Rp. 13 juta sesuai pembicaraan Wahyu, hingga berita ini di lansir, Wahyu tak kunjung dating.
Cerita Akuang kepada PostKeadilan, sulitnya mendapatkan pelayanan sanitasi air minum yang di kelola oleh pihak PDAM Tirta Kepri membuat Akuang bertemu Wahtu. “Saya memasukkan permohonan Daftar tunggu di loket Pdam Tirta Kepri Kilometer 3 Tanjung Pinang saja sulit. Antriannya panjang,” kata Akuang, Jumat (5/1/2018).
Menurut Akuang, calon pelanggan PDAM Tirta Kepri daftar tunggu sudah teramat banyak yang belum juga di proses. Lalu dia berisiatip meminta bantuan Wahyu. “Permohonan saya di tanggapi. Dilakukan survey ke lokasi,” lanjut Akuang.
Berdasarkan hasil Survey yang di lakukan pak Wahyu, tercetuslah sepucuk surat yang diterima Akuang dari Wahyu. Surat itu bertuliskan rincian biaya upah gali dan timbun, bahan material serta koneksi pipa,tanpa tanda tangan dari pihak Direktur Pdam Tirta Kepri bernilai nominal Rp 27 jutan lebih.
Oleh Akuang, sesuai kertas rincian yang diperoleh dari Wahyu, dibelilah material dan bahan material pendukung pendistrihusian pipa ke lokasi nya hingga menghabisi dana sebesar Rp 13.000.000. “Sudah saya belanja. Tapi sampai hari ini.pasokan dan pemasangan pipa belum juga terpasang,” ujarnya bernada kesal.
Masih kata Akuang, terus menghubungi dan mendatangi Wahyu ke kantornya. Wahyu hanya bisa berjanji, “Dihubugi sering tak diangkat Di SMS tak di balas,” imbuhnya.
Crew PostKeadilan pun mencoba menghubungi Wahyu agar beri klarifikasi. “Saya lagi diluar,sedang melakukan Survey ke lapangan..lain kali saja ya,” kilah Wahyu di ujung telepon selulernya. Di hubungi kembali esoknya dan dikunjungi ke kantor Wahyu, hingga pemberitaan Wahtu tak kunjungi perlihatkan batang hidungnya. Bersambung…….. .Zen