Senada dengan Romli, Kapolsek Tambun, Kompol Sutirto membenarkan adanya aksi tersebut.
“Menurut warga setempat, keberadaan toko minuman itu meresahkan. Sejak adanya toko minuman itu kata sejumlah tokoh masyarakat, sering terjadi keributan, mabok-mabokan. Kami dalam hal ini harus objektif, sebatas pengamanan agar tidak terjadi kekerasan dalam aksi,” tutur Melati satu yang baru sebulan menjabat Kapolsek Tambun.
Hal adanya aksi kekerasan yang terjadi, Kompol Sutirto membantahnya.
“Tidak ada terjadi pemukulan. Aksi berjalan damai sampai pemilik toko menutup toko,” imbuhnya.
Mengenai narasi akan ada upaya pertemuan, mediasi antara pemilik toko dan tokoh masyarakat, Kapolsek mempersilahkan.
“Silahkan saja dibicarakan bagaimana baiknya. Karena kami pun tidak punya kapasitas menutup toko tersebut. Itu kan wewenang pemerintah kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (Simare)